Berita

Enam mahasiswa Program Studi Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (FISIP UINSA) telah memasuki minggu ketiga dalam menjalani program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Balai Pemerintahan Desa Kemendagri Yogyakarta. Dalam program magang ini para mahasiswa aktif terlibat dalam berbagai bidang yang ada di balai tersebut, dan menunjukkan komitmen mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta berkontribusi pada pengembangan desa.

Andika Pratama Setiawan dan Muhammad Zamroni Abidin Junior, dua di antara mahasiswa yang terlibat, telah mulai mengeksplorasi bidang penetapan batas desa. Mereka memperdalam pemahaman mereka mengenai Permendagri No. 45 Tahun 2016 yang berkaitan dengan hal ini. Pengetahuan yang mereka dapatkan diharapkan akan menjadi kontribusi berharga dalam pengembangan desa, terutama dalam hal penetapan batas desa yang masih menjadi tantangan di banyak wilayah di Indonesia.

Sementara itu, Putri Puja Lestari telah memfokuskan dirinya pada bidang Tata Kelola dan Administrasi Desa. Sejauh ini,  dia telah menghabiskan waktu untuk mempelajari peraturan-peraturan terkait dengan tata kelola dan administrasi desa dengan harapan dapat mengimplementasikan pengetahuannya ini di berbagai desa yang membutuhkan.

Putri Faradila Savitri, yang tertarik pada bidang kelembagaan, telah terjun ke lapangan bersama Tim Kerja Kelembagaan dan Kerja Sama Desa. Mereka telah berkoordinasi dengan Sekretaris Desa di Kalurahan Logandeng Kecamatan Playen, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Upaya ini ia lakukan untuk membahas berbagai hal terkait peningkatan kinerja desa.

Di sisi lain, Amalia Wizrotul Avina dan Agnina Delia Sefina mendalami fungsi dan tugas dalam tim Keuangan dan Aset Desa. Mereka juga terlibat dalam berbagai kegiatan termasuk pelatihan mengenai aplikasi perencanaan administrasi desa berbasis sistem informasi.

Selama masa magang, mahasiswa-mahasiswa ini tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis dari membaca peraturan dan studi kasus, tetapi juga terlibat dalam kegiatan lapangan, pelatihan, dan rapat yang membahas kebijakan pemerintah daerah. Mereka juga terlibat dalam pelatihan tentang aplikasi perencanaan administrasi desa berbasis sistem informasi untuk meningkatkan kapabilitas dalam menertibkan administrasi terkait kepemilikan aset desa.

Keseluruhan pengalaman ini memberikan wawasan yang berharga bagi mahasiswa Ilmu Politik FISIP UINSA. Mereka percaya bahwa peran pemerintah desa sangat vital dalam pembuatan regulasi dan edukasi, yang pada gilirannya akan membentuk program kerja yang efektif untuk kesejahteraan masyarakat desa. Dengan harapan untuk melanjutkan kontribusi mereka dalam pembangunan desa, para mahasiswa ini menganggap pengalaman magang mereka sebagai langkah awal yang penting dalam perjalanan mereka sebagai agen perubahan di masyarakat. (WD)