
Surabaya – Pada hari kamis, Tanggal 10 April 2025, bertempat di ruang pertemuan MTsN 3 Surabaya, dilaksanakan kegiatan Verifikasi dan Validasi Naskah Soal Sumatif Akhir Tahun (SAT) Kelas IX. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan asesmen akhir tahun yang bertujuan untuk memastikan kualitas naskah soal yang akan digunakan dalam penilaian akhir peserta didik. Komitmen nyata dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan kembali ditunjukkan oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Melalui kolaborasi yang solid bersama guru dan tim penyusun soal MTsN 3 Kota Surabaya, para mahasiswa yang sedang melaksanakan program MBKM-Asistensi mengajar ini turut ambil bagian dalam proses verifikasi dan validasi naskah soal Seleksi Akhir Tahun (SAT) untuk kelas IX. Tujuan Kegiatannya adalah Memastikan bahwa naskah soal yang telah disusun sesuai dengan indikator capaian pembelajaran dan kurikulum yang berlaku. Menilai tingkat kesesuaian antara kisi-kisi soal dan butir soal. Melakukan pengecekan terhadap aspek kebahasaan, logika, dan tata penyajian soal.
Kegiatan ini menjadi bukti keterlibatan aktif mahasiswa dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses penjaminan mutu asesmen di madrasah. Mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pengamat, tetapi juga turut memberikan masukan konstruktif agar soal-soal yang disusun benar-benar sesuai dengan kaidah penulisan soal yang baik, kurikulum yang berlaku, serta standar asesmen yang ditetapkan oleh Kementerian Agama. Beberapa catatan yang diberikan mahasiswa disambut baik oleh guru, dan menjadi bahan pertimbangan penting dalam penyempurnaan soal. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya sebagai peserta pasif, namun juga sebagai mitra kerja yang konstruktif. Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam proses pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. “Kami sangat terbantu dengan keterlibatan mahasiswa. Mereka membawa perspektif baru dan teliti dalam menelaah soal, apalagi sudah dibekali dengan teori-teori yang relevan dari bangku perkuliahan,” ujar salah satu guru MTsN 3 Kota Surabaya yang terlibat dalam kegiatan ini.


Partisipasi mahasiswa dalam proses verifikasi dan validasi naskah soal SAT ini tak hanya meningkatkan kualitas soal, namun juga memperkaya pengalaman belajar mereka. Mahasiswa berkesempatan terjun langsung dalam proses penyusunan asesmen, dari meninjau kesesuaian kompetensi dasar hingga memastikan kejelasan redaksi soal. Hal ini tentu menjadi bekal berharga bagi mahasiswa, terutama yang tengah menempuh program studi Pendidikan Bahasa Inggris dan sedang mempersiapkan diri menjadi pendidik profesional. Hal ini menjadikan mahasiswa dapat mengasah kemampuan analisis dan evaluasi mereka dalam menilai kualitas soal, serta meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerja sama tim dalam proses penyusunan asesmen. Dengan demikian, mahasiswa FTK UINSA tidak hanya menjadi peserta pasif dalam proses pendidikan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Pengalaman ini membuat saya sadar bahwa penyusunan soal itu bukan hal sepele. Butuh ketelitian, kerja sama, dan pemahaman mendalam terhadap materi dan karakteristik peserta didik,” ungkap salah satu mahasiswa yang ikut serta.


Kegiatan ini juga mencerminkan semangat kolaboratif antara kampus dan madrasah. Mahasiswa belajar dari para guru, dan sebaliknya, guru mendapat bantuan teknis dari mahasiswa. Proses ini menunjukkan bahwa dunia akademik dan praktik lapangan bisa berjalan beriringan, saling menguatkan demi pendidikan yang lebih baik. Seluruh soal yang telah melalui proses verifikasi dinyatakan layak untuk digunakan dalam SAT Kelas IX dengan beberapa revisi minor.
Kolaborasi antara guru dan mahasiswa berjalan dengan baik, komunikatif, dan saling mendukung. Kegiatan ini memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa dalam dunia kerja pendidikan, sekaligus meningkatkan kompetensi pedagogik mereka.
Dengan semangat Bersama Majukan Pendidikan, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk membuka ruang kolaborasi yang lebih luas antara mahasiswa dan satuan pendidikan. Karena pada akhirnya, pendidikan yang bermutu hanya bisa terwujud dengan kerja sama dari semua pihak.