Malang, 19 Oktober 2024 — Raditya Tio Richwanto, yang akrab dipanggil Radit, mahasiswa Hukum Pidana Islam (HPI) semester 3 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel (FSH UINSA) Surabaya , meraih prestasi membanggakan dengan meraih juara 2 dalam lomba Essay Clawfest Vol. 3. Kompetisi esai yang merupakan bagian dari Constitutional Law Festival (Clawfest) ini diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang pada Sabtu, 19 Oktober 2024, dengan tujuan untuk meningkatkan kreativitas, inovasi, dan kompetensi mahasiswa dalam penulisan hukum, terutama di bidang Hukum Tata Negara.
Radit mengusung tema esai yang cukup kompleks berjudul “Ratio Decidendi Antologi Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Sengketa Hasil Pemilu”, yang mengeksplorasi berbagai putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pemilu Presiden (PHPU) dari tahun 2004 hingga 2024. Tantangan terbesar yang dihadapi Radit adalah melakukan riset intensif terkait putusan MK selama dua dekade tersebut. “Sebagai mahasiswa HPI, topik Hukum Tata Negara bukanlah bidang yang akrab bagi saya di awal, namun dengan riset yang mendalam dan bimbingan dosen, saya berhasil memahami dan menyajikan analisis mendalam terkait putusan-putusan tersebut,” jelas Radit.
Persiapan lomba ini berlangsung sekitar satu setengah bulan, di mana Radit harus melalui proses yang melelahkan dari penulisan esai hingga persiapan presentasi. Radit menyadari bahwa riset mengenai putusan PHPU memerlukan waktu yang cukup lama, terutama karena ia harus menggali putusan MK selama dua dekade terakhir. “Penelitian ini cukup kompleks dan membutuhkan ketelitian tinggi. Saya harus mengkaji dengan mendalam berbagai putusan Mahkamah Konstitusi yang berhubungan dengan sengketa hasil Pemilu dari 2004 hingga 2024, yang tentunya tidak mudah,” tambahnya.
Perasaan bangga menyelimuti Radit setelah berhasil meraih juara 2 dalam kompetisi yang diikuti oleh banyak mahasiswa dari berbagai universitas ternama di Indonesia. “Saya sangat bangga dan terharu bisa berada di posisi ini. Saya harus bersaing dengan delegasi dari universitas-universitas besar seperti Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Negeri Semarang (UNNES), dan Universitas Jember (UNEJ) yang semuanya merupakan lawan berat. Saya tidak memiliki ekspektasi besar, namun hasil ini membuktikan bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama, asalkan didukung usaha yang kuat,” kata Radit.
Selain Radit, dua mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya lainnya juga berhasil masuk babak final, yaitu Dina Maharani Firza A, mahasiswa Hukum Tata Negara (HTN) semester 5, dan Nihalun Nada, mahasiswa Perbandingan Madzhab (PM) semester 5. Ketiganya merupakan delegasi dari Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel yang telah menunjukkan bahwa kampus mereka mampu bersaing di level nasional dalam bidang penulisan ilmiah.
Radit mengungkapkan bahwa keberhasilan ini memberinya motivasi lebih untuk terus berpartisipasi dalam berbagai kompetisi Karya Tulis Ilmiah (KTI) di masa depan. Baginya, pengalaman di Clawfest Vol. 3 ini menjadi pengalaman yang sangat berharga dalam membentuk kemampuan dan pemahaman hukum. “Saya sangat antusias untuk terus mengikuti kompetisi di bidang hukum di masa mendatang. Kesempatan seperti ini memberi saya pengalaman berharga dalam mengasah keterampilan, terutama dalam menyusun argumen hukum yang baik dan berbasis riset,” tambahnya.
Radit juga menjelaskan bahwa kunci sukses dalam kompetisi ini adalah ketekunan dan persiapan yang matang. Ia harus melalui berbagai tahap, mulai dari pengumpulan data, penulisan esai, hingga mempersiapkan presentasi yang menarik. “Persiapan presentasi tidak kalah penting. Saya perlu menyusun strategi bagaimana menyampaikan esai saya dengan cara yang jelas dan persuasif di depan dewan juri. Itu menjadi bagian yang sangat menentukan dalam lomba ini,” katanya.
Essay Clawfest Vol. 3 ini merupakan kompetisi individu yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Peserta ditantang untuk menulis esai ilmiah dengan tema-tema aktual di bidang Hukum Tata Negara, yang kemudian dipresentasikan di depan panel juri. Lomba ini tidak hanya menguji kemampuan menulis, tetapi juga kemampuan berkomunikasi dan menganalisis isu-isu hukum secara mendalam.
Keberhasilan Radit di posisi juara 2 ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya. Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa dari UIN Sunan Ampel tidak hanya mampu bersaing di level akademis, tetapi juga dalam bidang penulisan ilmiah di tingkat nasional. Hal ini menunjukkan kualitas pendidikan yang diberikan oleh fakultas tersebut dalam mempersiapkan mahasiswa untuk berkompetisi di dunia hukum yang semakin kompetitif.
Dengan kemenangan Radit serta keikutsertaan dua delegasi lain dari UINSA dalam babak final, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu institusi pendidikan hukum yang unggul di Indonesia. Prestasi ini juga diharapkan mampu mendorong semangat mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia akademis dan hukum di masa depan.
Reportase: George As’ad
Redaktur: George As’ad
Desain Foto: M. Ma’ruf Ladunni