Berita

Dalam Studi Sosiologi, Pierre Bourdeau bukan nama asing dan teorinya banyak digunakan sebagai tool of analysis dalam melihat realitas sosial di masyarakat. Bourdeau yang dikategorikan sebagai sosiolog posmodern, teorinya tidak saja dikenal oleh akademisi yang bergulat di Studi Sosiologi, namun juga di bidang Ilmu-ilmu Sosial lainnya.

Salah satu akademisi yang menggunakan ini adalah Amal Taufiq M.Si, yang sedang proses akhir penulisan disertasi di Program Doktor Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Airlangga. Amal menjelaskan bagaimana Habitus dan Arena dalam Teori Bourdeau digunakan untuk memotret bagaimana alumni pesantren di pedesaan bisa eksis dan beradaptasi untuk mendapatkan legitimasi dalam kehidupan sekarang. Dalam pengantar tentang studi yang dilakukannya, Amal menerangkan tentang novelty disertasi ini dengan menunjukkan tentang banyaknya penelitian tentang pesantren – baik dari sisi kyai maupun kelembagaan – yang telah dilakukan peneliti, namun masih amat minim yang mengkaji tentang alumninya.

Di akhir presentasinya, Amal mengakui bahwa tidak semua yang diberikan oleh Bourdeau memang relevan untuk melihat fenomena alumni pesantren di desa. Sangat bisa dipahami, Bourdeau yang berlatar belakang Perancis tentu saja tidak melihat beberapa nilai kehidupan desa maupun pesantren yang ada di dalamnya, seperti gotong royong dan keikhlasan. Untuk itulah ia menawarkan habitus baru dalam rekonstruksi teorinya. 

Secara umum audiens melihat disertasi Amal Taufiq sangat menantang dan menarik. Presentasi yang dilaksanakan 28 Oktober 2022 juga merupakan sejarah bagi Laboratorum Fisip yang saat ini digawangi oleh Kepala Laboratorium, Qobid Ainul Arif, MA. Dalam pengantar forum tersebut, Kalab mengungkapkan tentang “mimpi” bahwa forum akademis yang digagas Laboratorium Fisip ini bisa menjadi reputable academic forum sebagaimana yang telah dilakukan di kampus-kampus besar dunia. Dan di forum ini, narasumber bisa menuangkan gagasan-gagasannya secara bebas, audiens bisa bertanya, mendebat dan memberi masukan-masukan secara bebas dan penuh penghormatan. 

Dalam pembukaan forum, Dekan Fisip – Dr. Abdul Chalik M.Ag – menggarisbawahi pentingnya forum ini sebagai bagian dari organizational dan institutional change ke arah yang lebih baik. Laboratorium Fisip telah melakukan kerj-kerja inovatif dalam 2 bulan terakhir, dimulai bersama mahasiswa dan kemudian berkembang ke academic forum. Ke depan, kontribusi akademis dari laboratorium Fisip terus dinantikan melalui kerja inovatif yang progresif. (AN)