LPTK UINSA_11 Mei 2021 Dalam semangat memperkuat identitas guru sebagai pembelajar sepanjang hayat dan agen perubahan pendidikan, Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menyelenggarakan Konferensi Nasional PPG (KONFERNAS) tahun 2021 secara daring. Kegiatan ini menjadi ruang berbagi inspirasi, refleksi, dan inovasi para calon guru dan alumni di tengah tantangan pembelajaran era pandemi.
Mengusung tema “Meneguhkan Profesionalisme Guru di Tengah Krisis: Strategi Adaptif dan Inovatif Menuju Transformasi Pendidikan”, KONFERNAS 2021 menjadi momen penting dalam mengevaluasi pelaksanaan pendidikan profesi guru di masa darurat, serta merumuskan arah strategis pengembangan guru yang adaptif terhadap dinamika zaman.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Prof. Dr. Ali Mas’ud, M.Ag Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya forum akademik semacam ini sebagai sarana reflektif dan kolaboratif antar pendidik, baik dosen, mahasiswa, maupun alumni program PPG. “Pandemi memang memaksa banyak hal berubah. Tapi guru tidak boleh berhenti belajar dan berinovasi. KONFERNAS ini adalah ruang untuk saling menguatkan, sekaligus membangun ekosistem pendidikan yang tangguh,” ujar Prof. Ali.
KONFERNAS 2021 diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri atas mahasiswa PPG, dosen pembimbing, guru pamong, dan alumni PPG dari berbagai angkatan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, seluruh rangkaian kegiatan diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan kanal YouTube FTK UINSA, dengan tetap mempertahankan kualitas akademik dan interaksi antarpeserta.
Acara terbagi ke dalam dua sesi utama: sesi pleno dan sesi paralel. Dalam sesi pleno, peserta mendengarkan paparan dari narasumber utama yang menyampaikan refleksi terhadap peran guru di masa krisis, serta pentingnya inovasi berbasis praktik dan nilai-nilai kemanusiaan dalam pendidikan. Sementara pada sesi paralel, peserta mengikuti presentasi hasil-hasil praktik baik mahasiswa dan alumni PPG selama menjalankan pembelajaran jarak jauh, termasuk laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), rancangan media pembelajaran digital, dan strategi adaptasi pembelajaran inklusif.
Salah satu hal yang disorot dalam konferensi ini adalah peran Penelitian Tindakan Kelas sebagai alat refleksi dan transformasi bagi guru. Banyak peserta yang mempresentasikan hasil PTK yang dilakukan selama menjalani praktik mengajar daring. Di antaranya adalah strategi penggunaan WhatsApp sebagai media refleksi harian siswa, pemanfaatan Google Form untuk asesmen formatif, hingga pembelajaran berbasis proyek secara daring.
Dr. H. Muh. Khoirul Rifa’i, M.Pd.I, Ketua Program Studi PPG UINSA, dalam paparannya menjelaskan bahwa PTK selama pandemi menjadi sarana penting untuk memahami respon siswa, mengembangkan kreativitas guru, sekaligus memastikan bahwa pembelajaran tetap bermakna. “Guru yang profesional adalah guru yang mau terus belajar, mengevaluasi, dan mencari cara terbaik untuk membimbing siswanya, bahkan dalam situasi penuh keterbatasan. Itulah semangat yang kita dorong melalui kegiatan ini,” ungkapnya.
Selain itu, sesi inovasi media pembelajaran juga menampilkan karya-karya menarik dari mahasiswa PPG, seperti video animasi pembelajaran, podcast pendidikan, hingga game edukatif berbasis PowerPoint yang disesuaikan dengan karakteristik siswa sekolah dasar dan menengah.
Kegiatan juga menghadirkan sesi khusus “Berbagi Praktik Baik Alumni”, yang menghadirkan tiga alumni PPG UINSA dari berbagai angkatan. Mereka membagikan pengalaman nyata di sekolah, termasuk tantangan dalam mengelola kelas daring, mengatasi kejenuhan siswa, serta membangun komunikasi efektif dengan orang tua dan kolega.
Rika Handayani, alumni PPG tahun 2020 yang kini mengajar di salah satu SMP di Bojonegoro, mengisahkan bagaimana ia menggunakan cerita rakyat lokal sebagai bahan ajar dalam pembelajaran daring. “Kita harus kreatif menggunakan apa yang dekat dengan siswa. Saat koneksi internet terbatas, pendekatan lokal bisa menjadi solusi,” katanya. Testimoni dan praktik baik dari alumni ini mendapat apresiasi luas dari peserta konferensi, yang merasa terinspirasi dan termotivasi untuk terus meningkatkan kapasitas profesional mereka.
Sebagai output akademik, seluruh makalah terpilih dari sesi paralel akan diterbitkan dalam bentuk prosiding elektronik Konfernas PPG 2021, yang dapat diakses terbuka oleh para guru, dosen, dan pemerhati pendidikan. Penerbitan ini menjadi bukti nyata komitmen UINSA dalam memfasilitasi guru untuk menulis, berbagi, dan menyebarluaskan praktik pendidikan yang relevan. Selain itu, konferensi ini juga menghasilkan jaringan kolaborasi antar alumni dan mahasiswa PPG untuk mendukung peningkatan profesionalisme guru secara berkelanjutan. Salah satunya adalah inisiatif pembentukan Forum Praktik Baik PPG UINSA, yang akan berisi diskusi tematik, pelatihan mini, dan berbagi sumber daya pembelajaran digital. Menutup rangkaian kegiatan, Dekan FTK menyampaikan pesan penuh makna bagi seluruh peserta. Ia menekankan bahwa menjadi guru di era disrupsi dan krisis bukanlah perkara mudah, namun justru menjadi panggilan luhur yang menuntut ketangguhan, kreativitas, dan semangat pengabdian. “Jangan pernah berhenti menjadi cahaya bagi siswa, meski dunia sedang gelap. Dengan konferensi ini, kita semua sedang menyalakan pelita, berbagi nyala, dan menguatkan langkah bersama,” tutup Prof. Thohir. Melalui KONFERNAS PPG 2021, UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menunjukkan peran aktifnya dalam menciptakan ruang belajar kolaboratif dan reflektif bagi para guru. Sebuah langkah penting menuju transformasi pendidikan Indonesia yang lebih manusiawi, adaptif, dan berkelanjutan.