Berita

@Matematika

Thursday, 31 March 2022

International Guest Lecture 2022 General Lecture 1: Mathematical Modelling

Kamis (31/03) – Prodi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi (SAINTEK) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mengadakan webinar internasional yang dilaksanakan bersama Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia. Webinar yang dilaksanakan pagi ini menggunakan aplikasi zoom meeting, tepatnya pukul 09.00 WIB mengangkat tema utama mathematical modelling dengan pembicara utama Dr. Nur Izzati Khairudin salah satu dosen Mathematics UiTM Malaysia  dan Ahmad Hanif Asyar, M.Si yang merupakan salah satu dosen prodi matematika UINSA, yang dimoderatori oleh ibu Dian Yuliati, M.Si.

 Sebelum memasuki pembahasan utama dengan kedua narasumber, webinar dibuka dengan sambutan dari ibu Prof. Dr. Hj.Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag selaku dekan fakultas SAINTEK UINSA, dilanjut dengan bapak Assoc. Prof. Ts. Dr. Shukor Sanim Mohd Fauzi selaku dosen UiTM Malaysia, dan terakhir yakni sambutan dari bapak Prof. H. Masdar Hilmy, S.Ag., MA., Ph.D. selaku bapak rektor UINSA Surabaya.

Materi petama membahas tentang “Investigations on dispersionless Dissipative Solitons: Where Can We go from here?” yang disampaikan oleh ibu Dr. Nur Izzati Khairudin. Dengan durasi kurang lebih 40 menit banyak materi yang beliau sampaikan mengenai Investigations on dispersionless Dissipative Solitons. Menurut beliau matematika adalah ilmu yang tidak lepas dari persamaan atau rumus. Seperti yang beliau katakan dalam Bahasa Inggris,  “In mathematics, we can’t runaway from the Equations.

Lalu dilanjutkan dengan materi kedua yang disampaikan oleh bapak Ahmad Hanif Asyar, M.Si dengan judul Countering Radicalism: A Mathematical Model. Banyak hal yang beliau sampaikan tentang matematika modeling dalam webinar tersebut. Beliau mengatakan model matematika tentang dimulainya penyebaran radikalisme bersesuaian dengan Tubeculosis, hal tersebut bisa digambarkan seperti berikut.

Dalam webinar yang dilaksanakan selama 2 jam ini, cukup banyak peserta yang tertarik sehingga muncul beberapa mahasiswa yang mengajukan pertanyaannya, salah satunya seperti yang diajukan oleh saudara Fadilah Akbar, S.Mat untuk pembicara Dr. Nur Izzati Khairudin.

“Soliton itu kan sulit untuk ditemukan di alam, kejadiannya pun sangat sedikit tertutup di alam ataupun di angkasa gitu. Nah, karena memerlukan banyak faktor, terus kalau misalkan ingin dibuat pun untuk soliton sederhana itu dibuat sendiri sama penelitinya, tapi juga memerlukan usaha yang lebih, sama modal yang lebih, sama lab atau apa gitu. Nah itu kan sangat sulit untuk dilakukan, sehingga membuat orang-orang itu males untuk melakukan penelitian tentang soliton itu, nah jadinya soliton ini sebenarnya penelitiannya hanya untuk yang sudah expert di bidang itu atau soliton ini juga bisa dilakukan oleh peneliti awam? Nah kalau memang bisa dilakukan untuk peneliti awam saran seperti apa yang bisa diberikan untuk peneliti awam agar mereka itu tertarik dan bisa tertarik bisa dan bersemangat untuk melakukan penelitian tentang soliton?” tanya Fadilah yang diutarakan lewat room chat zoom. (Nis/An/Hud)