HADIRI RAKER UINSA, INI PESAN GUS ADUNG STAFSUS MENAG
UINSA Newsroom, Sabtu (09/03/2024); Pengarahan Rektor ditutup dengan paparan Koordinator Staf Khusus Menteri Agama, Dr. H. Adung Abdul Rochman pun menutup sesi hari pertama Raker tahun 2024. Dalam kesempatan ini, Gus Adung-panggilan akrab Stafsus menyampaikan terkait kebijakan dan gagasan umum yang digaungkan Kementerian Agama RI selama kepemimpinan Menteri Agama, H. Yaqut Cholil Qoumas.
Secara umum gagasan Menag RI, menurut Gus Adung terkait pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) maupun Pendidikan keagamaan di lingkungan Kemenag RI seperti bagian dari doa ‘Allahummahdini ilman nafian.’ “Kira-kira saya merangkumnya beliau (Menag RI, red) ingin ‘ilman nafian’ terwujud di dalam Lembaga Pendidikan keagamaan kita mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi,” ujar Gus Adung.
Menag RI ingin agar PTKIN di Indonesia menjadi top mind setiap alumni madrasah Aliyah maupun SMA sederajat sebagai destinasi utama melanjutkan Pendidikan tinggi. “Kita ingin PTKIN ini menjadi rujukan,” tegas Gus Adung. Guna mencapai keinginan tersebut, lanjut Gus Adung, PTKIN harus berstatus unggul baik institusi maupun prodinya.
Selanjutnya, Gus Adung juga menekankan tentang produktivitas akademik khususnya guru besar dalam menghasilkan karya ilmiah dan publikasi internasional. Termasuk, kemungkinan melakukan rebranding terhadap PTKIN.
Konsep ilman nafian, sejalan dengan keinginan Kemenag RI agar PTKIN mampu memberi manfaat bagi lingkungan sekitar, khususnya tempat dimana PTKIN berada. “Bagaimana membuat ekosistem keagamaan di lingkungan PTKIN. Karena mahasiswa kita ini lebih banyak menghabiskan waktunya diluar kampus dibandingkan didalam kampus,” terang Gus Adung.
Terakhir, memperbaiki tata kelola PTKIN dan Kelembagaan Kemenag RI secara umum. “Kita betul-betul mendorong institusi di Kementerian Agama ini betul-betul amanah dan punya dampak yang besar terhadap masyarakat, kemanfaatan yang besar bagi masyarakat,” tukas Gus Adung.
Memungkasi paparan, Gus Adung menegaskan alasan dibalik lahirnya tujuh program prioritas Kemenag RI, yaitu: Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, Cyber Islamic University, Religiosity Index, dan Tahun Kerukunan Umat Beragama. “Umur pengabdian kami tidak panjang, sehingga di umur pengabdian yang tidak panjang ini kami ingin membuat legacy,” pungkas Gus Adung. (Nur/Humas)
Reportase: Nur/Yudi/Rian
Redaktur: Nur Hayati
Foto: MN. Cahaya
Highlight: Rian