Oleh :
Arsy Azzahra Auliya
Prodi : Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dalam era globalisasi dan komersialisasi pendidikan, fenomena kuliah dan wisuda abal-abal menjadi semakin meresahkan. Kegiatan pendidikan, yang seharusnya menjadi tonggak kemajuan intelektual dan profesionalisme, seringkali terdistorsi oleh praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai akademis dan moral. Dalam konteks ini, teori sosiologi konflik yang dikembangkan oleh Karl Marx menjadi relevan untuk menganalisis fenomena tersebut. Menurut Marx, masyarakat terbagi menjadi dua kelas utama: pemilik modal (borjuis) dan pekerja (proletar). Konflik antara kelas-kelas ini menciptakan ketidaksetaraan sosial yang menjadi akar dari berbagai ketidakadilan dalam masyarakat. Dalam konteks pendidikan, fenomena kuliah dan wisuda abal-abal dapat dipahami sebagai salah satu manifestasi dari konflik antara kepentingan ekonomi dan kepentingan akademis. Praktik-praktik tersebut sering kali bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan finansial tanpa memperhatikan mutu dan integritas akademik. Dengan menggunakan lensa teori sosiologi konflik Marx, penelitian ini bertujuan untuk menggali dinamika sosial, struktural, dan ekonomi yang melatarbelakangi fenomena kuliah dan wisuda abal-abal serta implikasinya dalam konteks pendidikan dan masyarakat secara lebih luas.