Surabaya— Upaya internasionalisasi produk lokal terus digalakkan oleh akademisi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Kali ini, Program Studi Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UINSA melakukan kunjungan ke Desa Srowo, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, pada Rabu, 13 November 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan mendukung internasionalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, khususnya produk kerupuk ikan yang menjadi komoditas unggulan desa tersebut.
Tim pengabdian yang terjun ke Desa Srowo terdiri dari dua dosen, Mohammad Wahyu Diansyah dan Ica Cahayani, serta tiga mahasiswa, Novia Suci Safitri, Puan Maharani, dan Muhammad Hilmi. Mereka berangkat dengan tujuan utama mengumpulkan materi visual berupa video dan gambar produk kerupuk ikan Desa Srowo. Materi ini akan digunakan untuk pengembangan situs resmi yang diharapkan menjadi media promosi efektif hingga ke pasar internasional.
Setibanya di Desa Srowo pada pukul 10.30 WIB, tim disambut hangat oleh Sekretaris Desa, Bapak Fadli, di Kantor Balai Desa Srowo. Dalam diskusi bersama perangkat desa, terungkap bahwa BUMDes Pahala Srowo sebelumnya telah mengembangkan situs dengan biaya 10 juta rupiah. Namun, website tersebut kini tidak dapat diakses, sehingga menghambat promosi dan pemasaran produk kerupuk ikan.
“Kami berharap dapat membantu mengatasi kendala ini dengan mengembangkan situs baru yang lebih andal dan berkelanjutan,” ujar Mohammad Wahyu Diansyah.
Setelah diskusi, tim melakukan pengambilan gambar produk kerupuk yang telah dikemas oleh BUMDes Pahala Srowo. “Kami ingin memastikan kualitas visual yang baik untuk menarik minat konsumen melalui platform digital,” tambah Mohammad Wahyu Diansyah.
Pada siang hari, tim diajak menikmati makan siang bersama di rumah makan lokal, yang menjadi kesempatan berharga untuk mempererat hubungan dan memahami budaya setempat. Setelah itu, mereka mengunjungi Gedung Samber Laut di Desa Srowo, Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang dibangun dengan bantuan Dinas Perikanan Kabupaten Gresik. Meskipun konstruksinya telah rampung, gedung ini belum beroperasi penuh dan saat ini dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk proses awal pengolahan ikan.
“Kebetulan kunjungan kami bertepatan dengan kedatangan ikan segar dari Lamongan. Kami mendokumentasikan proses produksi kerupuk ikan dari awal hingga akhir,” ungkap Novia Suci Safitri, salah satu mahasiswa yang ikut serta.
Interaksi dengan pelaku UMKM mengungkap tantangan dalam pemasaran. Mereka masih menjual produk kerupuk ikan kepada tengkulak tanpa branding. Para tengkulak mengemas ulang dengan merek mereka sendiri, sehingga produk asli Desa Srowo kurang dikenal di pasar.
Menjelang sore, tim bertemu dengan Kepala Desa Srowo yang mengungkapkan bahwa para pelaku UMKM kerupuk ikan dulunya adalah nelayan dengan pengalaman lebih dari 20 tahun. “Kami berencana merelokasi mereka ke rumah produksi yang sedang dibangun untuk meningkatkan standar kebersihan dan kualitas produksi,” ujar Kepala Desa yang memiliki visi besar untuk internasionalisasi produk desanya.
Namun, menurut Kepala Desa tersebut, motivasi untuk menembus pasar ekspor masih minim di kalangan pelaku UMKM karena hambatan administrasi. “Jika BUMDes Pahala Srowo berhasil menembus pasar internasional, ini akan menjadi contoh yang dapat mendorong pelaku UMKM lainnya,” tambah beliau.
Mohammad Wahyu Diansyah menegaskan komitmen tim untuk membantu internasionalisasi produk lokal. “Kami siap mendukung melalui pengembangan situs dan strategi pemasaran digital yang tepat,” pungkasnya. (WD)
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.