BEKAL UNTUK MASA DEPAN; UINSA BERI PEMBEKALAN CALON WISUDAWAN KE-102
UINSA Newsroom, Kamis (16/02/2023): Setelah mengikuti serangkaian acara Yudisium di setiap fakultas, kini para wisudawan UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dibekali materi tentang Job Karier. Program ini diselenggarakan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yang digelar di Gedung Auditorium pada Kamis, 16 Februari 2023 pukul 09.30 WIB. Acara dibuka langsung Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si.
Warek KK dalam sambutannya berpesan pada seluruh wisudawan yang hadir secara langsung maupun lewat zoom meeting untuk menyimak dengan seksama. Terlebih saat ini banyak sekali lulusan sarjana yang kebingungan mencari pekerjaan karena minimnya informasi dan literasi tentang job karier. Program Pembekalan, menurut Warek KK, layaknya uang saku yang diberikan kedua orang tua sebelum berangkat kuliah.
“UINSA berusaha memfasilitasi para wisudawan dengan memberi bekal tentang dunia pekerjaan. Tolong disimak secara seksama. Karena ini sangat penting untuk kedepannya,” ujar Prof. Muhid.
Prof. Muhid juga menyampaikan, bahwa saat ini bukan lagi di tahun 90-an dimana semua sarjana bekerja sesuai dengan bidangnya atau gelarnya. Namun, sekarang yang dibutuhkan dan dicari yaitu kemampuan soft dan hard skill. Lebih lanjut, Prof. Muhid juga menyampaikan akan diadakannya jaring aspirasi dan informasi dari alumni yang sudah berada di dunia kerja. Tujuannya untuk membantu prodi menentukan kurikulum yang masih relevan di dunia kerja saat ini.
“Karena, saat ini zaman sudah berkembang, semuanya serba digital. Tidak menutup kemungkinan bahwa kurikulum yang masih diajarkan ternyata di dunia kerja sudah tidak relevan,” tuturnya.
Dalam acara kali ini terdapat dua pemateri yaitu Iwan Darmawan SH., M.E., dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Moch. Yasin, S.Kom., M.B.A., perwakilan dari Pusat Sistem Teknologi Informasi dan Pangkalan Data UINSA. Materi yang pertama berjudul, “Peluang Pekerjaan Baru serta Bagaimana Merebut Pasar Kerja bagi Lulusan Baru Universitas.” Pada materi pertama juga dijelaskan secara detail peluang kerja di berbagai daerah dengan menampilkan tabel data kondisi pasar tenaga kerja.
“Kalau banyak yang tanya kenapa di desa pengangguran lebih sedikit? Jawabannya karena, memang mereka mau bekerja apapun. Berbeda dengan para sarjana yang banyak memilah, memilih, dan yang lebih parah tidak mau mencoba atau belajar hal baru. Maka dari itu, saya berpesan pada seluruh wisudawan untuk terus membranding diri dan jangan berhenti belajar,” ujar Iwan.
Di sesi kedua terdapat materi seputar pendataan alumni melalui program Tracer Study. Tujuannya untuk mengetahui keberadaan alumni setelah tamat kuliah dan mengetahui relevansi pelaksanaan kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja. (Irm/Magang22)