Kamis, 04 Mei 2023. Paralel session kedua dalam Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-22 telah diselenggarakan di gedung KH Mahrus Ali Tower (Twin Tower B) lantai 7 – 9 UIN Sunan Ampel Surabaya pada pukul 13.00 WIB. Pararel session ini dilaksanakan setelah plenary session 3 dan 4 dilakukan. Parallel session 2 terbagi ke dalam 15 kelas dengan bahasan berbeda.
Salah satu yang topik yang dibahas pada pararel session 2 khususnya panel J-17 adalah “Dynamic Interaction between Fiqh and Public Policy” yang dipandu oleh Prof. Alfitri dari UINSI Samarinda. Didalamnya terdapat pembahasan pada empat artikel ilmiah yang diprentasikan yaitu:
1. Constitutional Court Decision and Philanthropic Movement: The Analysis on the Existence of Amil Zakat in Samarinda (Bambang Iswanto – UINSI Samarinda) yang membahas mengenai eksistensi amil zakat berdasarkan Mahkamah Konstitusi.
2. Faith-Based Organization on Disaster Risk Governance: Lesson Learned from Pandemic Covid-19 in Indonesia (Andi Luhur P. – Universitas Muhammadiyah Makassar). Penulis meneliti tata kelola resiko bencana berdasarkan organisasi berbasis agama, fokusnya pada pandemic covid-19.
3. Toward a Holistic Halal Certification System: An Analysis of Maqasid Syariah-Based Approaches in Indonesia and Malaysia (Maisyarah Rahmi Hasan – UINSI Samarinda). Penelitian ini membahas system sertifikasi halal dengan pendekatan Maqasid Syariah di Malaysia dan Indonesia.
4. Protecting the Rights of Widows Through a Responsive Law: Study on Tolaki Tribes, Southeast Sulawesi, Indonesia (Kamarudin – IAIN Kendari) yang membahas terkait hukum responsive untuk melindungi hak-hak janda di Sulawesi Tenggara.
Setelah parallel session 2 berakhir, maka parallel session 3 pun dimulai. Parallel session 3 ini sendiri terbagi ke dalam 15 kelas dengan bahasan berbeda dan salah satu yang topik yang dibahas pada parallel session 3 khususnya panel P-45 adalah “Introducing Fiqh Tolerance for Multicultural Societies” yang dipandu oleh Dr. Nurlailatul Musyafaah, Lc., M.Ag. dari UIN Sunan Ampel Surabaya.
Adapun artikel ilmiah yang dibahas di panel
1. “Desain Baru dalam Menangkal Radikalisme Agama Melalui Pembelajaran Fiqh Multi Madhab di Mahad Aly Situbondo” oleh Moh. Nawafil dari Universitas Ibrahimy.
2. “Multiculturalism-based Fiqh Learning to Build Tolerance and Anti-Fanaticism in Pesantren: A Systematic Literature Review” oleh Kepala perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Evi Fatimatur Rusydiyah, M.Ag.
3. Pesantren dan Toleransi: Analisis Interaksi Santri Pesantren Sirajul Huda Tiga Binanga Karo dengan Masyarakat Non Muslim dan Penganut Aliran Kepercayaan Lokal oleh Nasrun Salim Siregar dari UIN Sumatera Utara Medan.
4. Peran Pondok Pesantren dalam Pembentukan Karakter Santri oleh Indah Agustin dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Parallel session 2 dan 3 yang dilaksanakan secara hybrid berjalan dengan lancar dan para presenter mendapatkan feedback yang membangun dari para discussant, sehingga dapat semakin menambah keilmuan khususnya dalam bidang fikih di lingkungan pesantren. (AOW)