Berita

Pada 8 Juni 2023 lalu mahasiswa biologi UINSA mendapat kesempatan membersamai masyarakat nelayan di Kawasan pantai Grand Watu Dodol-Desa Bangsring melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang. Transplantasi terumbu karang ini telah dilakukan masyarakat nelayan sejak tahun 2003. Diakui oleh Bapak Aziz selaku ketua Pokdarwis Pesona Bahari di Kawasan ini, sebelumnya mayarakat nelayan sering menggunakan peledak sebagai alat penangkap ikan. Hal tersebut tanpa disadari, telah merusak ekosistem laut dan menyebabkan hasil penangkapan ikan menjadi berkurang

Menyadari pentingnya terumbu karang sebagai “rumah” bagi berbagai hewan laut, hal ini menggugah sekelompok nelayan untuk melakukan kegiatan penanaman atau tranplantasi terumbu karang. Masyarakat yang melakukan tranplantasi terumbu karang sejak 2003 selanjutnya bersinergi menjadi kelompok masyarakat pengawas pada Tahun 2015 dan masih terus berkomitmen melestarikan terumbu karang di Kawasan pantai GWD-Desa Bangsring sampai sekarang.

Selain mempelajari Teknik tranplantasi terumbu karang di pantai GWD- Desa Bangsring, mahasiswa Biologi UINSA juga melakukan Gerakan beach clean-up di sepanjang pantai kawasan konservasi Pulau Menjangan. Meski Kawasan pantai telah menyediakan fasilitas tempat sampah, keberadaan sampah yang masih ditemukan di pantai dan laut sering kali berasal dari sampah kiriman dari sungai. Melalui kegiatan konservasi ini, Bapak Moch Irfan Hadi, M.KL selaku ketua pelaksana kegiatan ini berharap, agar mahasiswa tergerak untuk bisa menjadi promotor konservasi di daerahnya masing-masing. “nelayan yang tidak sekolah tinggi saja menyadari pentingnya alam dan mampu melakukan konservasi, kamu sebagai mahasiswa seharusnya bisa melakukan lebih dari mereka.” kata beliau.