UINSA Newsroom, Jumat (02/01/2024); Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) RI Tahun 2025 pada UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya resmi digelar pada Jumat, 03 Januari 2025. Upacara ini dipimpin langsung Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si., di Halaman Gedung Twin Towers Kampus A. Yani Surabaya.
Pada upacara peringatan HAB ke-79 ini, Wakil Rektor secara khusus membacakan sambutan Menteri Agama (Menag) RI. Upacara Peringatan HAB di UINSA, dihadiri jajaran senat akademik, Rektor dan Wakil Rektor, Tim Manajemen, Dosen, serta Tenaga Kependidikan UINSA Surabaya.
Dalam sambutannya, Menag RI menyampaikan tentang penamaan “Hari Amal Bakti” yang merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian luar biasa para pendahulu dalam memaknai kehadiran Kementerian Agama. Semangat memperingati Hari Amal Bakti tahun 2025, menurut Menag RI, tak dapat dipisahkan dari komitmen seluruh jajaran Kementerian Agama dalam mendukung dan mengimplementasikan Asta Cita Pemerintahan.
Antara lain: memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia, hingga memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
“Dalam cita kebangsaan yang berideologikan Pancasila, keberadaan Kementerian Agama merupakan jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dengan negara. Pidato pertama Menteri Agama pada 4 Januari 1946 menegaskan bahwa Kementerian Agama membawa misi untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama-agama serta pemeluk- pemeluknya,” ujar Menag RI.
Dijelaskan Menag RI, bahwa Indonesia bukanlah negara agama, dan bukan pula negara sekuler ataupun negara yang membolehkan propaganda antiagama. Meski demikian, Negara memberi tempat terhormat bagi agama dan masyarakat Indonesia selama berabad-abad juga dikenal religius. “Peran negara dalam menjaga religiusitas masyarakat, kebebasan beribadah, meningkatkan kualitas kehidupan intern dan antarumat beragama adalah tugas penting yang dijalankan Kementerian Agama,” tegas Menag RI.
Tema, “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas,” lanjut Menag RI, merupakan wujud nyata dari misi Asta Cita Pemerintah yang mengamanatkan betapa Indonesia Emas dapat terwujud jika umat hidup rukun dan harmonis. Kementerian Agama harus mampu menguatkan peran dalam kampanye penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, sejalan dengan Asta Cita Presiden.
“Salah satu tugas terpenting Kementerian Agama, di samping bimbingan kehidupan beragama dan sarana peribadatan, ialah peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Pendidikan adalah tumpuan masa depan bangsa yang harus difasilitasi dengan sistem pendidikan berkualitas dan terjangkau,” imbuh Menag RI.
Selain itu, Kementerian Agama terus berkomitmen pada proses reformasi birokrasi dan penguatan meritokrasi dalam tata kelola organisasi. Hal ini juga menjadi bagian penting dari upaya pencegahan korupsi di Kementerian Agama. “Saya yakin banyak orang-orang jujur dan lurus di Kementerian Agama. Untuk itu mari menjadi agen perubahan dan agen integritas yang mampu menjaga reputasi kementerian dan pemerintah kita,” ujar Menag RI optimis.
“Mari kita satukan langkah kaki, bulatkan niat dan satukan pikiran untuk terus berkhidmat demi agama, bangsa, dan negara dengan niat ibadah. Kita semua perlu berupaya menjadi sahabat spiritual umat sesuai kapasitas masing-masing,” tukas Menag RI sebelum menutup sambutan. (Nur/Humas)
Redaktur: Nur Hayati
Foto: A. Kamal AJ
Layout: MN. Cahaya