Abdul Chalik
Guru Besar dan Dekan FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya
2025 merupakan tahun ketiga tim menejemen FISIP bekerja setelah dilantik Rektor 2022. Waktu yang sudah dilewati terasa pendek karena tiap saat dikejar waktu dan target yang sudah ditandatangani. Salah target tersebut adalah internasionalisasi. Satu dari tiga resolusi yang dicanangkan Rektor sejak awal 2023 dan berlanjut tahun 2024. Tahun 2024 merupakan tahun pematangan menuju internasionalisasi FISIP yang mengalami lompatan dibandingkan tahun 2023.
Mengutip pernyataan Rektor bahwa internasionalisasi merupakan kegiatan yang mengarah pada pengakuan internasional, “the action of becoming or making something international”. Beberapa kegiatan yang mengarah pada internasionalisasi misalnya international class, international accredition dan world university rangking, jelasnya.
FISIP menjawab resolusi Rektor dengan menetapkan 12 kegiatan yang mengarah pada internasionalisasi. Dari 12 kegiatan tersebut, 11 sudah dilakukan atau sudah tercapai. Sementara yang belum tercapai adalah akreditasi internasional yang akan dilakukan pada tahun 2025. Kesebelas kegiatan tersebut meliputi pembukaan kelas internasional, penerimaan mahasiswa internasional baik degree maupun non-degree, pengiriman mahasiswa di forum internasional (MBKM, KKN, Student mobility program, MUN), pengiriman mahasiswa di perlombaan internasional, keikutsertaan dosen dan mahasiswa dalam konferensi internasional, dan publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa
Selain juga kegiatan Pengabdian masyarakat internasional, menghadirkan narsum Internasional untuk acara public lecture, konferensi internasional SAICOPSS, International Cultural Day (ICD), kolaborasi dengan kampus luar untuk kegiatan akademik dosen dan mahasiswa. Kesebelas kegiatan tersebut ada kalanya dilakukan di Indonesia dan bebarapa di antaranya dilakukan di luar negeri.

Kelas internasional FISIP sudah berlangsung sejak 2022, dan saat ini sudah di tahun ketiga atau memasuki kegiatan MBKM. Perkembangan kelas internasional dapat mendorong terbentuknya iklim internasional. Tren dari tahun ke tahun mengalami perkembangan positif sekaligus mendongkrak kepercayaan diri mahasiswa dan institusi di forum internasional. Pada tahun 2024 terdapat 56 kegiatan mahasiswa di forum internasional dan sebagian besar diikuti oleh mahasiswa kelas internasional. Beberapa negara yang menjadi tujuan mahasiswa adalah Turki, Arab Saudi, Taiwan, Brunei, Singapore, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Selain kegiatan KKN dan MBKM juga kegiatan student mobility program, praktik diplomasi, konferensi, pertukaran pelajar, perlombaan akademik dan studi satu semester di beberapa kampus. Sebagian dibiayai oleh UINSA dan sebagian lain diperoleh dari funding kampus setempat atau negara tujuan.
Sementara itu kehadiran mahasiswa internasional juga mengalami tren kenaikan. Pada tahun 2024 terdapat 19 mahasiswa internasional berkegiatan di FISIP untuk mengikuti beragam agenda kegiatan akademik dan non-akademik. Tren ini pada tahun 2025 diperkirakan mengalami kenaikan karena di awal Januari ini saja tepatnya 6-8 Januari sudah ada 18 mahasiswa dan 3 dosen luar negeri yang berkegiatan di FISIP. Selain negara ASEAN juga beberapa negara yang menjadi target terutama China dan Taiwan yang sudah memiliki hubungan baik dengan FISIP yang tidak hanya mahasiswa juga pelibatan dosen.
Beberapa kegiatan yang cukup menonjol adalah pengabdian masyakakat yang melibatkan mitra internasional. Kehadiran Prof Greg Fealy selama dua minggu selain melakukan riset dan pengabdian bersama tim dosen FISIP juga sekaligus menjadi dosen tamu dengan memberikan kuliah umum dan sekaligus klinik atas artikel dosen dan mahasiswa. Selain itu juga dosen tamu hadir secara fisik untuk memberikan kuliah terbatas seperti Prof Cryl Hovorun dari University Stockholm Swedia dan Dr Ali Kassem dan NUS Singapore cukup memberikan warna akademik. Beberapa kegiatan akademik juga hadir secara fisik dari Kedutaan dan Konsulat USA dan Taiwan untuk sharing ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan komunitas akademik FISIP.
Keikutsertaan dosen dan mahasiswa dalam konferensi internasional juga mengalami peningkatan. Dua dosen secara luring mengisi seminar di UPNM Malaysia dan satu dosen di Univeristas Utara Malaysia. Beberapa dosen juga menjadi pembicara di forum konferensi internasional yang dilaksanakan di beberapa kampus baik luring maupun daring. Keikutsertaan dalam forum tersebut juga mendorong peningkatan publikasi ilmiah pada jurnal bereputasi Scopus dan Sinta. Bagitu pula yang dilakukan oleh mahasiswa.
Sementara kegiatan ICD atau International Cultural Day merupakan ajang tahunan yang menjadi arena pentas seni, pameran dan talkshow bersifat internasional. Pengenalan dan pengalaman mahasiswa berinteraksi dengan komunitas global dapat diperoleh dari forum ini. Kegiatan ICD dilakukan dengan mengundang mahasiswa internasional dari berbagai kampus di Surabaya serta juga menghadirkan tamu dan undangan dari negara sahabat seperti Taiwan, Jepang, Australia dan Belarusia. Bulan September atau Oktober selalu dipilih karena sekaligus menyambut mahasiswa baru yang sedang beradaptasi dengan kehidupan kampus.
Program dan kegiatan internasional cukup aktif dan intensif dilakukan FISIP sepanjang 2024. Intensitas salah satunya didorong oleh adanya prodi Hubungan Internasional dan kelas internasional. Dua Prodi lain yakni Sosiologi dan Ilmu Politik juga terderek dengan internasionalisasi. Karena setiap kegiatan internasional juga melibatkan dosen dan mahasiswa dua Prodi tersebut. Tidak menutup kemungkinan pada saatnya ketika ketersediaan human resources sudah siap dua Prodi tersebut juga membuka kelas internasional.
Tentu perjalanan ini masih jauh dari harapan. Tetapi setidaknya fondasi untuk bergerak ke dunia global sudah dimulai. FISIP sangat beruntung karena dikelola oleh tim yang solid dengan cara pandang yang terbuka ke depan. Awalnya cukup ragu karena keterbatasan sumber daya manusia apalagi beberapa dosen sedang studi di luar negeri. Namun keraguan itu lambat laun berkurang bahkan berganti menjadi keyakinan. Secara perlahan target internasionalisasi dapat terlalui meskipun di sana-sini masih banyak kekurangan. Atas capaian ini saya teringat kata-kata Mahatma Ghandi, ‘if I have the belief that I do something I shall surely acquire the capacity to do it even I may not have it at the beginning’. Katanya, jika saya mempunya keyakinan bahwa saya bisa melakukan sesuatu, pasti saya akan memperoleh kemampuan untuk melakukannya meskipun saya tidak memiliki pada awalnya, jelasnya. Modal awal dalam melangkah adalah keyakinan dan keberanian untuk menghadapi kegagalan.
Saya optimis pekerjaan internasionalisasi akan terus mengalami pematangan dari tahun ke tahun. Pekerjaan ini akan berdampak bagi terciptanya iklim akademik internasional. Saya harus berterima kasih pada Rektor atas penetapan target hingga mamacu kami untuk terus berkarya. Begitu pula atas kerelaan tim menejemen untuk menerima tantangan baru yang terus mamacu adrenalin dari waktu ke waktu.