Lembaga Penjaminan Mutu
Wednesday, 27 July 2022
LPM Update, Kamis (24/07/2022); UIN Sunan Ampel Surabaya menyelenggarakan rapat koordinasi perdana Pendampingan Mahasiswa Menjelang DO (MANJA DO ) Dan Kelulusan Tepat Waktu (KTW) setelah ada pergantian Struktur untuk masa bhakti 2022-2026. Kegiatan ini di gagas dalam rangka sosialisasi MANJA DO kepada pimpinan baru terlantik meliputi Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Dan Wakil Direktur, Ketua GKM Jurusan pada Fakultas/Pascasarjana, Ketua Program Studi Program Sarjana, Magister Dan Doctor dan Koordinator dan Sub Koordinator Bagian Akademik pada Biro AAKK. Kegiatan di lakukan secara daring melalui media zoom dengan susunan acara meliputi pembukaan oleh Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Ahmad Yusuf, M.Kom. Dilanjutkan Laporan Expose Mahasiswa Menjelang DO oleh Holilah, M.Si, Kepala Pusat Pendampingan dan Pengembangan mutu Mahasiswa, Sambutan oleh ketua LPM, Dr. Ali Mustofa, M.Pd, Pengarahan oleh Rektor yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dan Kelembagaan, Prof. Dr. Ali Mudhofir, M.Ag. Acara terakhir Laporan Progres MANJA DO dan KTW oleh fakultas dan pascasarjana dan di tutup dengan pembahasan Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Dalam Laporan Expose MANJA DO , Kepala Pusat Pendampingan dan Pengembangan mutu Mahasiswa, Holilah, M.Si menyampaikan bawah UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki target dan capaian MANJA DO yang telah di tetapkan oleh Rapim tahun 2019 di Gedung TT.A lantai 9 yang setiap tahunnya semakin menurun dan hal tersebut sudah berhasil secara signifikan dan dapat di lihat di tahun 2019 jumlah MANJA DO sebanyak 8,7% berkurang menjadi 1,2% di tahun 2020, namun di tahun 2021 mengalami peningkatan sedikit menjadi 2,4% dan harapannya di tahun 2022 berkurang kembali menjadi 2,15%. Berdasarkan hasil survey LPM ke GKM ke Prodi ke Mahasiswa tahun 2020-2022 ditemukan faktor penyebab terjadinya MANJA DO diklasifikasi berdasarkan dua faktor. Pertama, faktor internal diantaranya tidak mencapai 40 sks sampai dengan semester 4, ketidak berhasilan mahasiswa menyelesaikan studi sampai dengan semester 14, tidak bisa membagi waktu karena sambil bekerja dll. Adapun faktor eksternal disebabkan karena kemampuan mahasiswa membayar UKT, masalah keluarga dll. Sebagai solusinya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan MANJA DO oleh Fakultas/Pascasarjana, Jurusan/GKM/Prodi, Dosen Wali dan Pembimbing serta Universitas. Misalnya solusi yang dilakukan oleh Fakultas/Pascasarjana dengan mendukung Program Jurusan/GKM/Prodi tentang MANJA DO. Solusi yang dilakukan oleh Jurusan/GKM/Prodi dengan melakukan pendampingan mutu akademik Mahasiswa Menjelang Drop Out (PEMUDA MANJA DO). Solusi oleh Dosen wali dan pembimbing adalah dengan memantau kemajuan belajar dan memprioritaskan MANJA DO dalam pembimbingan. Dan solusi oleh universitas adalah pemuda MANJA DO dan deteksi dini sinau melalui PUSTIPD.
Ketua LPM, Dr. Ali Mustofa, M.Pd dalam sambutannya menjelaskan pentingnya program penjaminan mutu kelulusan tepat waktu (KTW) dan Drop out (DO) dalam tata Kelola penjaminan mutu mahasiswa untuk memastikan bahwa internal organisasi dan tagihan ekternal regulator memenuhi instrumen akreditasi dan IPEPA.
Rapat sosialisasi berlangsung mulai jam 14.00 – 16.30 WIB. Peserta rapat yang diundang adalah pimpinan UIN Sunan Ampel Surabaya meliputi Wakil Rektor; Kepala Biro AAKK dan AUPK; Ketua dan Sekretaris LPM; Kepala Pusat dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan dan Wakil Direktur; Kepala Pusat, Sub Koordinator dan JFU pada LPM, Ketua GKM Jurusan pada Fakultas/Pascasarjana, Ketua Program Studi Program Sarjana, Magister dan Doktor dan Koordinator dan Sub Koordinator Bagian Akademik pada Biro AAKK. Peserta rapat sangat antusias mengikuti rapat dari awal sampai selesai karena pada saat presentasi oleh perwakilan Fakultas/Pascasarjana Sekretaris LPM, Ahmad Yusuf, M.Kom langsung melakukan simulasi skor KTW dan DO pada instrumen PEPA.[lila]