Berita

Tiga mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Sunan Ampel Surabaya menjalani program magang yang berbeda dari biasanya. Mereka bukan turun ke lapangan secara fisik, melinkan memahami dunia digital dengan bergabung sebagai kontributor penulis artikel di website resmi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban, yaitu pcnutuban.or.id. Ketiganya yakni Izzulhaq, Gus Fillah Kale Eyang Mukhtar, dan Ibadillah Fajar Muharram dari Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT).

Kegiatan magang ini adalah bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja lapangan kepada mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuannya. Magang yang mereka lakukan di website PCNU Tuban dimulai pada tanggal 20 Februari – 06 Mei 2025.

Website resmi PCNU Tuban selama ini menjadi sarana informasi dan dakwah di dunia digital yang menyajikan berbagai kegiatan keagamaan dan badan otonom yang berada di PCNU Tuban, serta artikel opini lainnya, baik terkait tentang keislaman maupun sekuler. Kehadiran mahasiswa IAT dalam redaksi website ini dinilai sangat relevan, mengingat mereka memiliki latar belakang akademik yang mendalam dalam memahami keislaman melalui penafsiran al-Qur’an.

Perasaan mereka pertama melakukan magang di tempat tersebut yakni lebih pada rasa penasaran bagaimana cara bekerja website artikel dan berita. Selama masa magang, para mahasiswa ini menulis empat artikel yang mengangkat tema-tema tafsir Al-Qur’an. Uniknya, tafsir yang mereka tulis tidak sekedar bersifat normatif atau tekstual, melainkan juga lebih menekankan pada corak spiritual. Hal ini yang menjadi ciri khas tersendiri yang mereka hadirkan dalam kontribusinya di media berbasis digital tersebut.

Sebagai program magang berbasis online, tentu saja terdapat tantangan tersendiri yang mereka hadapi. Bagi mereka tantangannya yakni kurangnya interaksi emosional. Karena kegiatan ini dilakukan secara daring, serta hubungan emosional yang biasanya terbentuk dalam interaksi langsung tersebut berkurang. Akan tetapi, ini bukan penghalang untuk mereka terus berkarya di dunia digital. Mereka biasanya melakukan komunikasi atau bertanya tentang apapun di dunia kepenulisan lewat grup whatsapp.

Selain itu, Izzulhaq mengungkapkan tantangan yang daatang dari dirinya sendiri adalah melawan rasa malas. “Tantangan terbesar bagi saya justru melawan nafsu kemalasan. Ketika melakukan pekerjaan ini secara online, godaan untuk menunda-nunda itu sangat besar. Jadi sebisa mungkin saya haru membuat jadwal dan disiplin,” ujarnya.

Meskipun magang ini dilakukan secara daring, mereka tetap mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Mereka mendapatkan banyak wawasan baru mengenai pengelolaan website, teknis penulisan artikel daring, hingga strategi menarik pembaca di era digital. 

Tidak hanya itu, pengalaman ini juga membuka pintu bagi peluang lain. “Alhamdulillah dari pengalaman ini saya berhasil lolos screening kelas menulis di NU Online pusat,” jelas Izzulhaq. Ini menjadi motivasi tersendiri baginya untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam dunia kepenulisan.

Kegiatan magang mereka menjadi contoh bahwa dunia akademik kini semakin membuka diri terhadap perkembangan teknologi dan digitalisasi. Melalui platfrom online seperti website PCNU Tuban, mahasiswa FUF mampu menunjukkan bahwa dunia tafsir dan spiritualitas dapat menjangkau publik yang lebih luas melalui media digital. 

Magang ini bukan hanya tentang kewajiban akademik saja, melinkan juga dapat menjadi pengalaman pembentukan karakter dan kompetensi baru yang relevan dengan perkembangan zaman. Mereka tidak hanya belajar menulis, akan tetapi juga belajar untuk menyampaikan nilai-nilai keislaman secara komunikatif dan inspiratif di platfrom digital.

Penulis: Siti Uswatun Khasanah
Editor: Khalimatu Nisa