@Pengembangan Masyarakat Islam
Thursday, 23 June 2022
Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry melaksanakan Final Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa tahun 2022 secara daring/online, Senin 20 Juni 2022. Perlombaan yang digelar dengan tema “Membangun Umat Berbasis Kebutuhan: Mendorong Kemandirian Menuju Kesejahteraan” Diikuti oleh seluruh mahasiswa PMI se-Indonesia. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Prodi PMI UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan Perkumpulan Pengembangan Masyarakat Islam (P2MI) dan beberapa Lembaga lainnya yang menjadi mitra untuk meningkatkan kompetensi Mahasiswa PMI seluruh Indonesia.
Masing-masing kampus mengirimkan 2 (tim) yang terdiri dari 2-3 mahasiswa. Dari total 21 tim yang mendaftar, tersisa 12 tim yang lulus untuk mengikuti semi-final. Sedangkan babak final lomba diikuti oleh 6 tim, yang terdiri dari Institut Pesantren Mathali’ul Falah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, UIN Maulana Sultan Hasanuddin Banten, UIN Sunan Ampel Surabaya dan UIN Ar-Raniry Aceh. Penilaian meliputi beberapa aspek yaitu naskah karya ilmiah, penilaian prestasi karyanya dan tanya jawab yang akan ditanya langsung oleh dewan juri. Afina dan Chusniya membawakan tema pendekatan kearifan lokal dalam penyelesaian masalah, dengan judul karya “Pengorganisasian Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal dalam Menghadapi Krisis Ketersediaan Air Dusun Sukodono Desa Sukolelo Kecamatan Pringen Kabupaten Pasuruan”.
Problematika tentang kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga dan irigasi menjadi persoalan yang menuntut penyelesaian secara komperehensif. Penelitian Afina dan Chusniya menjawab permasalahan ketersediaan air di Desa Sukolelo menggunakan metodologi penelitian Participatory Action Research (PAR). Penelitian Afina dan Chusniya menggunakan pemetaan, survei rumah tangga, transek wilayah, penelurusan alur sejarah, wawancara semi terstruktur, Focus Group Discussion, dan dokumentasi. Dalam strategi pemecahan masalah menggunakan teknik Logical Framework Approach (LFA) dengan fokus pemecahan masalah yang terbagi menjadi empat yaitu sumber daya manusia, kelompok atau lembaga, infrastruktur dan kebijakan pemerintah.
Krisis ketersediaan air pada musim kemarau dikarenakan debit air dari sumber mata air di Dusun Sukodono tidak mampu mencukupi kebutuhan air rumah tangga masyarakat dan irigasi. Debit air yang keluar pada musim kemarau sebanyak 0,1 liter⁄detik sedangkan kebutuhan ideal air per-individu hanya sebesar 47,5% yakni 28,5 liter dari 60 liter.
Hasil dari proses pengorganisasian masyarakat yang dilakukan Afina dan Chusniya adalah terbangunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian sumber mata air. Hal ini diwujudkan dengan melakukan kegiatan konservasi dan penanaman pohon berbasis kearifan local melalui kegiatan selametan sumber (yang sarat dengan makna, nilai dan pesan yang kuat untuk pelestarian sumber mata air di Dusun Sukodono), menjaga kelestarian pohon lama yang telah ada disekitar area sumber mata air, dan juga menanam pohon baru yang memiliki kesamaan jenis dengan pohon lama. Selain itu ditemukannya beberapa titik aliran air yang berpotensi menjadi sumber mata air. Temuan yang didapatkan tentang titik aliran air tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan advokasi kepada pemerintah desa. Tujuannya agar selanjutnya dapat direalisasikan program pengeboran sumber mata air yang berasal dari titik pertemuan tiga aliran air tersebut.