
Kegiatan Pondok Ramadan dan buka puasa bersama yang diselenggarakan pada hari Kamis, 20 Maret 2025, di KB-RA Darun Najah Sidoarjo merupakan sebuah momentum yang penuh makna dalam mempererat nilai-nilai kebersamaan serta meningkatkan spiritualitas di bulan suci Ramadan. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa program Asistensi Mengajar (MBKM) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), peserta didik, dan para pendidik dalam suasana penuh kekeluargaan dan kehangatan.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembacaan doa dan muroja’ah surat-surat pendek yang dipandu oleh mahasiswa FTK UINSA. Antusiasme peserta didik terlihat begitu tinggi, menunjukkan bahwa pembiasaan terhadap nilai-nilai keislaman dapat tertanam dengan kuat sejak usia dini melalui aktivitas yang sederhana namun dilakukan secara berkelanjutan. Suasana kegiatan berlangsung khidmat dan menyentuh, mencerminkan kedekatan emosional dan spiritual antara mahasiswa, peserta didik, dan tenaga pendidik.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan salat Maghrib berjamaah yang dipimpin oleh salah satu guru. Momen ini menjadi sarana pembinaan disiplin ibadah sekaligus memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam menjalankan ajaran agama. Anak-anak tampak mengikuti gerakan dan bacaan salat dengan penuh perhatian, didampingi secara sabar oleh para guru dan mahasiswa MBKM.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, seluruh peserta mengikuti acara buka puasa bersama. Kegiatan ini bukan hanya sekadar untuk mengakhiri puasa, tetapi juga menjadi simbol rasa syukur dan kebersamaan di antara seluruh elemen yang terlibat. Mahasiswa MBKM turut menikmati hidangan bersama anak-anak dan para guru dalam suasana yang akrab dan penuh kehangatan.


Bagi mahasiswa yang terlibat dalam program asistensi mengajar, keterlibatan dalam kegiatan ini memberikan pengalaman yang sangat berarti. Kegiatan Pondok Ramadan memperkuat kesadaran bahwa proses pendidikan tidak hanya mencakup aspek akademik, tetapi juga sangat berkaitan dengan pembentukan karakter, spiritualitas, dan nilai-nilai sosial. Interaksi langsung dalam kegiatan keagamaan ini membuka ruang refleksi bahwa peran seorang pendidik adalah menyeluruh tidak sekadar mengajar, tetapi juga mendampingi dalam proses pembentukan kepribadian peserta didik. Lebih jauh, kegiatan ini mencerminkan bahwa kehadiran mahasiswa MBKM FTK UINSA di lembaga pendidikan tidak hanya sebagai pelengkap proses belajar-mengajar, melainkan sebagai mitra yang aktif dalam membangun lingkungan pendidikan yang religius, berakhlak, dan humanis. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus dilestarikan dan menjadi salah satu praktik baik dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia serta kepedulian sosial yang tinggi.