
Surabaya – (28/02/2025) Empat resolusi penting atau yang dikenal dengan Quadruple Resolusi 2025 merupakan gagasan resolusi UIN Sunan Ampel Surabaya selama tahun 2025 yang pernah dipaparkan oleh Prof. Akhmad Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D selaku rektor UINSA. Salah satu poin dari keempat resolusi yang dipaparkan pada awal tahun tersebut adalah, “Kampus sebagai rumah kedua”.
Menindaklanjuti resolusi tersebut, pada hari Jumat, 28 Februari 2025 sebanyak 100 orang mahasiswa/i mengikuti pengukuhan Peer Counselors yang bertempat di ruang rapat lantai 9, Gedung Tengku Ismail Yaqub Twin Tower, UINSA Kampus Ahmad Yani. Selain dihadiri oleh Rektor UINSA secara langsung, kegiatan ini juga turut menghadirkan Dr. Ali Mustofa, M.Pd.selaku Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM UINSA), serta Ketua Pusat Konseling Dra. Mierrina, S.Psi, M.Si, yang turut memberikan dukungan penuh terhadap program ini.
Peer Counselor yang diambil dari kalangan mahasiswa ini berasal dari beberapa program studi (prodi), termasuk prodi psikologi yang berada di bawah naungan Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK). Proses pengukuhan peer counseling ini dilakukan langsung oleh Rektor UINSA. Sebagai bagian dari prosesi pengukuhan, dilakukan juga penyematan simbolis berupa pin kepada perwakilan peer counselors yang hadir. Simbol ini menjadi tanda resmi bahwa mereka telah mendapat kepercayaan dan tanggung jawab untuk menjadi pendamping bagi mahasiswa lainnya dalam menghadapi berbagai tantangan akademik maupun personal.
Rektor menegaskan bahwa keberadaan konselor sebaya merupakan realisasi nyata dari komitmen kampus untuk menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan inklusif bagi mahasiswa. “Peer konselor merupakan suatu kemuliaan, karena konselor sebaya membutuhkan ketulusan, kesabaran, dan keterampilan dalam mendampingi sesama mahasiswa,” papar Rektor dalam sambutannya. Lebih lanjut, Rektor juga menyampaikan bahwa peran peer counselors sangat penting dalam membangun ekosistem kampus yang lebih sehat secara mental dan emosional. “Yang tahu tentang anak muda adalah anak muda,” tegasnya, menekankan bahwa pendekatan yang “setara” ini akan jauh lebih efektif dalam memahami dan membantu permasalahan yang dihadapi mahasiswa.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama serta sesi foto sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan bagi para peer counselors yang telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih harmonis. Program ini menjadi bukti nyata bahwa Universitas Sunan Ampel adalah satu-satunya kampus yang secara resmi mengusung resolusi ‘kampus sebagai rumah kedua’, tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga psikis dan verbal dengan menghadirkan layanan peer konselor.
Melalui program Peer Counseling ini, diharapkan mahasiswa UINSA semakin merasakan dukungan dan perhatian kampus dalam menempuh perjalanan akademik, serta menjadikan kampus benar-benar sebagai rumah kedua yang nyaman dan aman.
Writer: Septi Nur Azizah
Editor: Cahaya Kamila Ashari
QC: Sri Hidayati L, S.KM, M.Kes