Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik  UIN Sunan Ampel Surabaya bersama Organisasi Harry J. Benda Society For Indonesian Islamic Studies and Development Study Club, baru saja menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Akademisi Islam dalam Panggung Politik Indonesia“, Rabu, (17/052023). Hadir sebagai pembica, Amanda Tho Seeth, Akademisi dan Research fellow dari German Institute for Global and Area Studies.

Amanda tho Seeth, mengatakan, bahwa ketertarikannya terhadap studi politik di Indonesia bermula dari hasil amatan dirinya terhadap fenomena sosial politik-demokrasi di tengah populasi muslim terbesar di dunia yang hidup di Indonesia. Berdasarkan pengamatan tersebut ditemukan bahwa Islam ikut menjadi bagian perkembangan demokrasi Indonesia. Menurut Amanda tho Seeth, bahwa demokrasi di Indonesia tidak bisa lepas dari peran akademisi muslim Indonesia yang memberi kontribusi terhadap gagasan pemajuan demokrasi nasional. Penelitian yang dilakukan Amanda tho Seeth di Kampus Islam Indonesia menyebutkan, bahwa kampus-kampus Islam di Indonesia ikut mempengaruhi dan turut berpartisipasi dalam menciptakan wacana politik demokrasi Indonesia.

Lebih jauh, temuan risetnya mengungkapkan, bahwa akademisi Islam Indonesia memiliki peran yang cukup besar terhadap politik nasional. Misalnya keterlibatan Nurcholis Madjid dan Azzumardi Azra dalam studi politik demokrasi, ikut mewarnai wacana demokrasi dan politik di Indonesia. Selain itu, dirinya juga menumukan fenomena lahirnya akademisi Islam sebagai kandidat pada setiap moment kontestasi politik. Menurutnya, fenomena tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari kontribusi akademisi Islam terhadap demokrasi Indonesia. Amanda tho Seeth mencontohkan, bahwa dalam praktik demorasi di Indonesia akademisi Islam bahkan ikut ke dalam gelanggang politik nasional, seperti Anies Rasyid Baswedan yang memilih terjun ke dunia politik.

Selain itu, Amanda tho Seeth dalam risetnya juga menemukan, bahwa perguruan tinggi di Indonesia memiliki tiga nilai dasar tujuan yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat atau yang disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menurutnya hal itu sangat berbeda dengan perguruan tinggi di luar negeri yang biasanya hanya pendidikan dan penelitian dan/atau interpreonership. Poin penting yang ditekankan Amanda tho Seet ialah tentang adanya community service yang menurutnya community service dapat memberi impek yang besar terhadap kehidupan masyarakat.   

Sekedar untuk diketahui, kuliah umum bertajuk “Akademisi Islam dalam Panggung Politik Indonesia” diikuti oleh 118 peserta baik dari dalam maupun luar negeri. Kuliah umum ini dipandu oleh Ajeng Widya Prakasita, Dosen Program Studi Ilmu Politik dan diberi pengantar oleh Wakil Dekan II FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya.

Dalam pengantarnya, Wakil Dekan II, Dr. Aniek Nurhayati, menyampaikan, bahwa kehadiran Amanda tho Seeth, ini memberi gambaran tentang kiprah akademisi islam di Indonesia. Dirinya berharap, bahwa kerjasama dengan Amanda tho Seet tidak berhenti di kerjasama sebagai narasumber, tetapi juga kerjasama dalam riset dan lainnya.

(umam)