Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menggelar Final Day dari kegiatan Annual International Summit on Development and Economic Empowerment (AISDEE) 2023 di Ruang Amphiteater Gedung Teungku Ismail Yakub UIN Sunan Ampel Surabaya, pada Kamis (03/08/2023). Sesi ini menghadirkan berbagai narasumber internasional.
Adapun narasumber yang hadir dalam yaitu Doddy Zulverdi, Assistant Governor (Head of Bank Indonesia Representative Office in East Java); Dr. Muhammad Zaki bin Haji Zaini/Haji Jaineh (Dean, Faculty of Islamic Economis and Finance, Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam); Dr. Mohd Fikri Bin Sofi, (University Utara Malaysia, College of Business); Prof. Sahraman D. Hadji Latif, MS, ME., (Dean, College of Business Administration and Accountancy, Mindanao State University, Marawi City, Philippines); dan Dora Marinova, Professor of Sustainability at the Curtin University Sustainability Policy (CUSP) Institute; Sesi seminar yang mengusung tema utama, “Green and Digital Business in Emerging Countries” sukses terlaksana.
Dalam kegiatan pembukaan, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., menyambut dengan hangat setiap narasumber yang hadir dalam kegiatan AISDEE 2023. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan kebanggannya terhadap para narasumber yang hadir. “Welcome to the largest state Islamic university and largest faculty of Islamic business and economic in Indonesia.” ungkap Prof. Akh Muzakki. Selain itu, Prof. Akh Muzakki juga menyampaikan pentingnya model bisnis digital yang dapat terintegrasi dengan green economic. “Nantinya kegiatan ini banyak menjelaskan mengenai tantangan sekaligus kesempatan yang mungkin didapati mengenai peran-peran bisnis digital apabila diintegrasikan dengan green economic.” ujar Prof. Akh. Muzakki.
Pada sesi materi seminar oleh narasumber, Dr. Muhammad Zaki bin Haji Zaini/Haji Jaineh menjelaskan mengenai tantangan transformasi digital dalam intitusi zakat yang ada di Brunei Darussalam. Dalam menempuh transformasi digital memiliki tantangan yang sangat beragam, terkhusus dalam penerapannya pada setiap institusi zakat. “Terdapat banyak tantangan yang mungkin dihadapi dari adanya transformasi digital. Misalnya, kurangnya dukungan dari top management dikarenakan adanya perubahan signifikan dan dikhawatirkan akan menimbulkan risiko yang tinggi dan kurangnya praktisi yang dapat menangani hal tersebut.” ungkap Prof Muhammad Zaki.
Selanjutnya diikuti oleh narasumber kedua, Dr. Mohd Fikri Bin Sofi yang membahas materi tata kelola perusahaan yang terkait dengan struktur, sebuah praktik, dan proses yang dapat digunakan perusahaan dalam pengelolaannya. Lebih lanjut, Dr. Mohd Fikri Bin Sofi juga memaparkan materi dengan pokok bahasan reformasi pemerintahan dan tata kelola syariah. Kemudian dilanjutkan dengan Prof. Sarahman D. Hadji Latif, MS, ME. yang menjelaskan tentang kondisi keuangan syariah yang berlaku di Filipina. Mindanao salah satu kota di Filipina memiliki cukup banyak komunitas muslim, hal tersebut didukung dengan pemerintah setempat yang menerbitkan Bank Syariah. “Di Mindanao kita memiliki komunitas muslim disana, pemerintah setempat mendukung hal tersebut dengan diterbitkannya Bank dengan sistem syariah yang bahkan hadir lebih awal, yakni sejak 1974.” ungkap Prof. Sarahman.
Di lanjut narasumber berikutnya, Prof. Dora Marinova dari Curtin University, Australia secara daring melalui Zoom Meeting yang berbicara mengenai Green Economic and Innovation. Dalam penggalan materinya, Prof. Dora membahas bahwa “Green economic it is all about sustainability. That is between humans and nature and and attempts to meet the needs of both sumultaneosly.” ucap Prof. Dora. Hal tersebut menunjukkan bahwa ekonomi hijau berbicara mengenai keberlanjutan. Green economics dapat dipenuhi antara manusia dengan alam dalam upaya memenuhi kebutuhan keduanya secara bersamaan.
Setelah sesi materi seminar oleh para narasumber internasional, kegiatan Annual International Summit on Development and Economic Empowerment (AISDEE) 2023 dilanjutkan dengan sesi presentasi pararel baik secara daring maupun luring. Dan kegiatan secara resmi diakhiri sekaligus ditutup dengan sesi foto bersama antara pemateri, moderator, dengan seluruh peserta kegiatan. [SA & SFRR]