Artikel

Kamis, 30 Mei 2024, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar KONAHUM 2024 (Konferensi Nasional Fakultas Adab dan Humaniora). Kali ini tema yang diusung adalah “AI dan Warisan Budaya: Integrasi Bahasa ,Sastra, dan Sejarah Dalam kajian Multidisipliner”.

Tahun 2024 menjadi tahun ke-2 dilaksanakannya acara Konahum.  Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Muhid, M. Ag, memaparkan bahwa saat ini generasi muda suka mengerjakan tugas-tugas kuliah dengan AI (Artificial Intelligence).  Namun, seperti apa AI memberikan pengaruh positif kepada mereka dalam hal ilmu pengetahuan. Atau sebaliknya akan memberikan dampak negatif dengan ketergantungan jawaban dari AI untuk mengerjakan tugas maupun menggantikan budaya-budaya membaca, baik itu bertemakan Bahasa, Sastra maupun Sejarah.

Acara Konahum tahun ini menghadirkan dua pemateri,  yakni  Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. dari Universitas Negeri Malang, memberikan materi dengan judul “Indonesia di tengah Tantangan Pascahumanisme; Merumuskan Model Humanisme Baru” yang dimoderatori oleh  Dr. Wahju Kusumajanti, M.Hum. Selanjutnya, pemaparan materi oleh Prof. Dr. Kisyani, M.Hum dari Universitas Negeri Surabaya, menjelaskan Peta Bahasa dan Budaya yang dimoderatori oleh H. Ali Muhdi M, Si.

Mahasiswa Fahum UINSA sangat Antusias untuk mengikuti acara ini. Hal ini ditunjukkan dengan penuhnya Amphitheater Lt.9, Fakultas Adab dan Humaniora, bahkan jumlah peserta membeludak dari kapasitas yang telah ditetapkan sebelumnya.

Acara ini dilakukan satu hari penuh dibagi menjadi 2 sesi yakni sesi pertama acara seminar dan sesi kedua presentasi artikel ilmiah para peserta. Ada 10 subtema yang diikuti sekitar 243 presenter berasal dari kalangan mahasiswa dan dosen, baik internal maupun eksternal. Artikel yang disubmit akan diterbitkan di prosiding e-ISSN dan artikel pilihan/terpilih akan diterbitkan di Jurnal FAHUM.

Fakultas menyelenggarakan acara ini setiap tahun agar bisa meningkatkan kreativitas menulis dan public speaking mahasiswa sebagai sarana upgrading skill of writing potential mereka sebagai akademisi yang bertalenta. (Inz/SR)