Berita

HAUL AKADEMIK; RAWAT UNIVERSALITAS WARISAN INTELEKTUAL SUNAN AMPEL

UINSA Newsroom, Rabu, (29/03/2023); “UIN Sunan Ampel Surabaya punya hutang budi, karena nama Sunan Ampel sudah dinisbahkan menjadi nama kampus ini dan belum kita adakan haul. Kalau di makam haulnya ritual, kalau di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya ini haul akademik,”

Kegiatan bertajuk Halaqah: Menuju Haul Akademik Kanjeng Sunan Ampel dengan tema “Merawat Warisan Intelektual Sunan Ampel” resmi digelar UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya di Ruang Amphitheater Gedung Twin Towers Kampus A. Yani UIN Sunan Ampel, pada Rabu, 29 Maret 2023. Sebelumnya, UINSA Surabaya bekerjasama dengan TV9 Nusantara juga terlibat dalam peringatan Haul Agung ke-546 Sunan Ampel yang diselenggarakan di Masjid Agung Soenan Ampel Soerabaja dan disiarkan langsung melalui streaming Youtube TV9 Nusantara.

Hadir sebagai pemantik diskusi Prof. Dr. KH. Ghazali Said, M.A., Guru Besar pada Bidang Ilmu Sejarah Pemikiran Islam UINSA Surabaya. Selain itu, hadir sebagai Keynote Speaker adalah Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag., Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia dan Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, M.Si., Guru Besar bidang Sosiologi Bahasa UINSA Surabaya.

Diskusi dalam Rangka Halaqah: Menuju Haul Akademik Kanjeng Sunan Ampel dengan tema “Merawat Warisan Intelektual Sunan Ampel”

Selain itu, dalam sesi diskusi, hadir tiga narasumber antara lain Dr. Mahrus El Mawa, Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pendidikan al-Quran pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI; Ustad Syaukani Ong, Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Surabaya; dan Dr. Wasid, M.Ag., Dosen pada Fakultas Adab dan Humaniora UINSA Surabaya. Kegiatan dipandu langsung moderator, Hasan Mahfudh, M.Hum., Dosen Prodi Ilmu Hadits pada Fakultas Adab dan Humaniora UINSA Surabaya.

Prof. Ghazali dalam pembuka paparan menyampaikan apresiasi atas inisiasi UINSA menggelar kegiatan Halaqah dalam rangka Haul Akademik Kanjeng Sunan Ampel. Termasuk penamaan beberapa Gedung di UINSA yang dinisbatkan pada nama-nama tokoh besar Islam. Salah satunya Gedung Twin Towers A yang kini resmi dinamakan Tower Teungku Ismail Yakub, Rektor Pertama IAIN Sunan Ampel Surabaya. “Itu sebagai apresiasi terhadap jasa-jasa beliau,” ujar Prof. Ghazali.

Disampaikan Prof. Ghazali, bahwa perjuangan para ulama di masa awal pendirian IAIN/UINSA sangat luar biasa. Bahkan, para Rektor dulunya bekerja secara sukarela tanpa digaji. Perihal ketokohan Sunan Ampel, Prof. Ghazali menjelaskan, bahwa Sunan Ampel adalah tokoh wali peletak dasar dakwah budaya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si.

“Yang mempunyai gagasan dialog budaya yang tidak membid’ah-bid’ahkan budaya itu adalah Sunan Ampel. Jadi kalau disini, mahasiswa Sunan Ampel kok seneng-seneng bid’ahkan budaya itu tidak mengikuti ajaran Sunan Ampel,” tutur Prof. Ghazali.

Kedua, terang Prof. Ghazali, Sunan Ampel dalam dakwahnya juga menghargai adanya toleransi beragama. Hal ini tidak lepas dari adanya kekerabatan Sunan Ampel dengan Kerajaan Majapahit yang notabene Kerajaan Hindu-Budha melalui Sang Bibi, Putri Campa, istri dari Prabu Brawijaya V.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan Halaqah dalam rangka Haul Akademik Kanjeng Sunan Ampel diharapkan mampu menjadi sarana pemantik semangat untuk merawat warisan intelektual Sunan Ampel. “Supaya bisa menjadi landasan, hidup kita, menjadi napas, menjadi panutan dalam gerak membangun, mengembangkan kampus UIN Sunan Ampel Surabaya,” ujar Prof. Muhid.

Dalam kesempatan ini hadir pula Konsul Jenderal Australia, Fiona Hoggart. Kehadiran tamu internasional ini, menurut Wakil Rektor, juga menjadi simbol universalitas ajaran Sunan Ampel mampu menjadi tuntutan bagi warga dunia. “Tentu, nilai-nilai atau warisan intelektual Kanjeng Sunan Ampel bisa kita jadikan sebagai suatu yang sangat penting untuk kemaslahatan kemanusiaan di seluruh dunia,” imbuh Prof. Muhid.

Selain itu, dalam kesempatan ini juga digelar penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara Prof. Dr. H Waryono Abdul Ghofur (Direktur PD-PONTREN Kemenag), dengan Prof. Abdul Kadir Riyadi, M.A., Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UINSA). Dua poin yang digagas dalam Perjanjian kerjasama ini, Pertama, tentang pembukaan kelas khusus pada Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) UINSA Surabaya berbeasiswa penuh LPDP-Kemenag dengan input mahasiswa dari lulusan Pendidikan Diniyah Formal. Kedua, Pendampingan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ). (All/Humas)