Berita
DPL Prodi Biologi berdiskusi dengan Camat Sangkapura
Dosen FST berdiskusi dengan Camat Sangkapura

Pulau Bawean (dan pulau-pulau kecil disekitarnya) atau yang biasa dikenal dengan kepulauan Bawean. Kepulauan ini merupakan surga tersembunyi yang terletak di sebelah utara kota Gresik. Keindahan Pulau Bawean perlu dijaga dengan baik. Salah satunya, Warga Bawean dapat berkolaborasi bersama dengan universitas (FST UINSA) dan perusahaan BUMN (Pertamina).

Pulau Bawean tidak hanya terkenal atas pemandangan alamnya yang memesona. Tetapi juga menyimpan potensi yang luar biasa khususnya di bidang keanekaragaman hayati. Hal ini terbukti dengan banyaknya satwa endemik, baik itu satwa darat, laut maupun jenis burung, dan diperkaya dengan keindahan landscape bawah airnya. Tempat tersebut dihuni oleh berbagai macam jenis koral dan bunga karang yang indah sehingga patut untuk dijaga dan dilestarikan.

Dokumentasi di depan pantai bawean
Bapak Dekan, Dosen Biologi, Mahasiswa UINSA bersama Warga Bawean di pantai Bawean

Potensi besar yang dapat dipandang dari pulau Bawean. Inilah yang melatarbelakangi tim pusat studi lingkungan dan kebencanaan Fakultas Sain dan Teknologi (FST) UINSA menjajaki peluang penelitian. Sekaligus pengabdian masyarakat di Pulau Bawean dengan mengandeng salah satu BUMN terbesar di Indonesia yaitu PT Pertamina. M Yunan Fahmi, M.T., selaku project officer dan sekretaris Pusat Studi LB menyatakan, bahwa kunjungan tim pada tanggal 17-19 Juli 2023 ini merupakan langkah awal dari program-program yang akan dieksekusi ke depannya. Dikomandoi oleh Dr Irfan Hadi, selaku Ketua Pusat Studi, tim yang terdiri dari Dekan FST Dr Asep Saepul H, Andik D Muttaqin, MT, Andy Yudha Hutama, Nuril Khatulistya dan Ita Puspitasari (perwakilan PT Pertamina Patra Niaga) mendatangi beberapa lokasi mulai dari penangkaran rusa Bawean, pusat konservasi Mangrove Hijau Daun dan Pulau Gili dan Noko.

Keindahan Biota Laut

Gambaran landscape bawah air pulau Bawean
Gambaran landscape bawah air pulau Bawean

Camat Sangkapura, Umar, menyambut baik kehadiran tim dari Surabaya yaitu dosen dan mahasiswa FST yang menggandeng BUMN. Kerjasama ini siap memajukan pulau Bawean ini. Beliau mengapresiasi niat baik tim dan menyatakan beberapa potensi dan keluhan yang dihadapi dalam hal pengelolaan daerahnya. Khususnya masalah sampah dan destructive fishing terjadi di sekitar Pulau Bawean. Hal senada juga diungkapkan oleh kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS), Noko yang menyatakan bahwa, kekayaan alam Bawean harus dilestarikan dan tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan mitra seperti akademisi dan industri. Tentunya dari kegiatan pelestarian yang selaras dengan tujuan FST dalam rangka melestarikan dan mengkonservasi alam dapat menginspirasi para mahasiswa dan masyarakat sekitar di masa mendatang.