UINSA Newsroom, Jumat (17/11/2023); Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar kegiatan International Lecture Series di ruang Amphiteater Gedung Twin Towers UINSA Surabaya. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 17 November 2023 yang dihadiri mahasiswa berbagai program studi dari FTK dan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF). Event ini tindak lanjut dari kolaborasi dengan Institut Leimena satu bulan yang lalu.
Kegiatan ini merupakan forum dengan mengundang narasumber dari negara lain untuk mengisi perkuliahan mahasiswa. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan ini memberikan gambaran kepada para mahasiswa tentang peran para pemimpin interfaith. Khususnya isu global terkait dengan humanities crisis.
“Krisis utama misalnya bagaimana ruang agama untuk berperilaku sesuai dengan ajaran agama, Kita rasa pelajar pemuda banyak mengalami Krisis disitu terutama terkait dengan moral dan attitude,” tambahnya.
Matius Ho selaku Executive Director of Institute Leimena juga menyampaikan tujuan adanya kegiatan ini menjadi privilege untuk mencari delegasi mengikuti kegiatan AF20. “Dalam Program AF20, kita ditantang bagaimana literasi keagamaan kita dalam menghadapi masalah seperti perdagangan manusia, perubahan iklim, masalah kemiskinan dan pemberdayaan Perempuan dan anak,” ujar Matius.
Menurutnya, adanya kegiatan ini memaksa, mendorong, dan menantang para tokoh intelektual dan keagamaan untuk berpikir dan mampu menyampaikan literasi beragama tentang permasalahan global yang terjadi.
Antusiasme mahasiswa terlihat, dari bagaimana mereka aktif dalam mendengarkan penjelasan Prof. Durham tentang permasalahan global yang sering dibahas dalam forum AF20. Bertemakan “The Role of Interfaith Leaders and Education in Addressing Global Issues” kegiatan ini mengundang Prof. Dr. W. Cole Durham Jr selaku President G20 Interfaith Forum Association sebagai dosen tamu.
Dalam materinya, ia menyoroti isu-isu global tentang bagaimana para pemimpin dunia menanggapinya melalui berbagai latar belakang kepercayaan atau agama. Hal yang menjadi sorotan yakni membahas terkait human rights and dignity. Dimana ia mengajak mahasiswa untuk mendiskusikan kedudukan hak asasi manusia dan harga diri yang dimiliki setiap manusia.
Mahasiswa juga diajak untuk berdiskusi tentang hak dari sudut pandang agama, serta bagaimana menyampaikan suatu perbedaan tanpa menimbulkan konflik. Menurutnya, pemimpin dunia perlu melakukan diskusi, bertukar pikiran untuk menyelesaikan permasalahan global ini.
“Kalian para generasi muda pun bisa ikut berkontribusi dengan teknik pembelajaran yang bagus untuk memberikan pengetahuan terkait human right dan dignity ini,” ujarnya.
Tidak hanya itu, sebagai bahan diskusi dari materi yang telah disampaikan Prof. Durham. Kegiatan ini juga mengundang Auliya Ridwan, M.Pd., salah satu dosen di FTK serta Dr. Akhmad Siddiq, M.A., selaku Dosen FUF. Keduanya membahas terkait isu global di Indonesia yakni keagamaan dengan latar belakang pesantren sebagai acuannya. (Syg/Magang23)
Reportase: Syifa’
Foto: Rian
Redaktur: Nur Hayati