Berita

FDK UINSA NEWSROOM – Jum’at (2/06) Seorang dosen dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (FDK UINSA) menjadi perwakilan Indonesia dalam YSEALI Regional Workshop yang berfokus pada pengembangan pendidikan tinggi internasional.

Dr. Fikry Zahria Emeraldien, S.I.Kom., M.A, mendapatkan kesempatan berharga untuk mewakili UINSA sekaligus Indonesia dalam kegiatan yang bertema “Innovating International Higher Education” tersebut. Workshop ini diselenggarakan pada tanggal 16 s.d 19 Mei 2023 di Hanoi, Vietnam, dan dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara di wilayah Asia Tenggara. Keikutsertaannya dalam acara ini sepenuhnya dibiayai oleh US Embassy atau Kedutaan Besar Amerika Serikat di Hanoi, Vietnam.

 “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Kedutaan Besar AS karena sudah memilih saya menjadi bagian dari YSEALI Regional Workshop 2023. Sebagai dosen di FDK, sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi, serta pengelola divisi kerjasama internasional di ASPIKOM Korwil Jawa Timur, saya sangat menantikan untuk bergabung dengan acara ini. Karena dengan mengikuti kegiatan ini, kolaborasi internasional akan semakin terbuka lebar,” ucap Dr. Fikry Zahria Emeraldien, S.I.Kom., M.A

Dalam kegiatan YSEALI Regional Workshop, peserta workshop secara berkelompok diminta untuk membuat prototipe yang kemudian akan dipresentasikan di depan juri/inevestor. Sesi ini dinamakan “Piching for Seed Fund”. Tiga kelompok yang terbaik, terpilih untuk mendapatkan grant senilai ribuan dolar oleh US Embassy sebagai modal untuk mewujudkan prototipe yang dipilih.

Dr. Fikry Zahria Emeraldien, S.I.Kom., M.A bersama dengan delegasi dari Malaysia, Timor Leste, Vietnam, Kamboja, Laos, Filipina secara aktif berdiskusi dan mencetuskan SEA Colab sebagai projek mereka. SEA Colab terinspirasi dari ide Dr. Fikry Zahria Emeraldien, S.I.Kom., M.A saat registrasi kegiatan YSEALI yang dinamai sebagai “Sandbox Collaboration”. Ide sandbox itu dipresentasikan di depan juri dengan baik. Akhirnya, prototipe tersebut memenangkan sesi “Piching for Seed Fund” dan dibiayai oleh US Embassy.

“Alhamdulillah, kelompok kami memenangkan seed fund dari US Embassy. Lumayan deg-degan karena sekalipun belum pernah mendapat pendanaan sebagai pemeran utama. Mohon doakan kami agar bisa mengimplementasikan projek kami dengan baik,” pungkasnya.