132 ASN UINSA IKUTI CACT PEMETAAN KOMPETENSI POTENSI JP TAHUN 2023
UINSA Newsroom, Kamis (11/05/2023); “Pemetaan potensi kompetensi itu merupakan salah satu wujud dari upaya memenuhi kriteria the right man on the right place,”
Kegiatan Pemetaan Potensi Kompetensi bagi Jabatan Pelaksana UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, dibuka dengan paparan narasumber di Gedung Serbaguna Mojopahit Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN) Regional II Surabaya. Kegiatan ini diawali dengan pembekalan pada Rabu, 10 Mei 2023. Dilanjutkan dengan sesi tes pada Kamis-Jumat, 11-12 Mei 2023. Total sebanyak 65 dari 132 peserta mengikuti asesmen berbasis Computer Assisted Competency Tes (CACT) pada Kamis, 11 Mei 2023 tersebut.
Plt. Kabiro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), Dr. Mamat Salamet Burhanudin, M.Ag., memberikan motivasi kepada segenap peserta CACT dengan harapan semua dapat mengerjakan tes dengan baik dan serius.
Materi yang sudah diberikan selama pembekalan, diharapkan Plt. Kabiro AUPK, dapat dipahami secara serius. Agar dapat menjadi bekal dalam menjawab soal CACT. “Kita sangat berharap, karena kondisi kelembagaan kita ini perlu langkah-langkah seperti ini. Tendik harus terus kita tingkatkan keterampilannya. Terutama keterampilan di dalam menyesuaikan aspirasi dan kepentingan layanan kepada publik,” papar Dr. Mamat.
Publik kampus, menurut Plt. Kabiro AUPK, tidak hanya mahasiswa namun juga masyarakat sekitar serta orangtua wali mahasiswa. “Supaya tidak terjadi ketidakpuasan dari pengguna yaitu mahasiswa dan masyarakat maka sebisa mungkin kita memberikan layanan yang terbaik,” imbuh Dr. Mamat.
Hadir dan memberikan pengarahan dari BKN Pusat, yakni Kepala Pusat Penilaian Kompetensi (Kapuspenkom) ASN, Bajoe Loedi Hargono, M.M., M.T., M.Sc., didampingi Asesor Utama, I Nyoman Arsa, S.H., M.Si.
Kapuspenkom ASN dalam kesempatan ini menjelaskan, bahwa manajemen ASN didasarkan pada sistem merit. Yakni berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Kegiatan ini, lanjut Kapuspenkom, menjadi bagian dari pemetaan berbasis kompetensi. Baik kompetensi manajerial, sosio kultural, dan teknis. Termasuk juga emerging skills, atau kemampuan memenuhi tuntutan masa depan. Serta digital skills, atau kemampuan di bidang IT.
Selain pemetaan kompetensi, kegiatan ini juga menjadi upaya mengetahui posisi ‘gap kompetensi’ ASN. Agar dapat dilakukan penyesuaian dalam rangka peningkatan kapasitas ASN. “Ini juga terkait dengan karir bapak/ibu kedepan,” tegas Bajoe, M.Sc. Karena penempatan tidak sesuai dengan kompetensi akan berakibat pada tidak maksimalnya kinerja ASN.
Senada dengan paparan Kapuspenkom, I Nyoman Arsa menegaskan, kebutuhan akan peningkatan kualitas adalah kebutuhan bersama. Karena seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan dan tantangan di dunia kerja pun semakin beragam dan membutuhkan penyesuaian-penyesuaian.
Usai mendapat pengarahan, para peserta langsung diarahkan menuju laboratorium komputer BKN Kanreg II Surabaya untuk melaksanakan CACT. Para peserta pun diberikan briefing singkat penggunaan aplikasi tes oleh petugas dari BKN Kanreg II Surabaya. Tes digelar selama kurang lebih 4 jam dengan total 400 soal. (Nur-Cah/Humas)