TIM PSPPP UINSA ANTARKAN TUJUH SISWA ASING FILIPINA KE DUA MAN UNGGULAN
UINSA Newsroom, Sabtu (29/07/2023); Direktorat Pendidikan Madrasah melalui program penerimaan mahasiswa asing untuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Unggulan, resmi menerima tujuh siswa dari Filipina. Usai ceremony penerimaan di kantor Kementerian Agama RI pada 27/7/2023, para siswa pun bertolak menuju madrasah masing-masing diantar tim dari UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Tujuh siswa dari Filipina tersebut akan di tempatkan di dua MAN Unggulan yakni empat orang di MAN IC Serpong dan tiga orang di MAN PK Surakarta. Di MAN IC Serpong, siswa atas nama Raja Fatwa Ad Daffa Siregar, Mus-Ab Tahhir Mustapha, Sitti Ayesha G. Eskak, dan Alayka Habib. Sedangkan di MAN PK Surakarta atas nama Sittie Hasrhea Mama Angkay, Raizah Punzalan, dan Sandra O. Onayan.
“Kami sudah menyiapkan Tim Khusus untuk mendampingi siswa-siswi Filipina untuk bisa segera beradaptasi dengan lingkungan MAN 1 Serpong, dan pendampingan kami lakukan selama 3 bulan,” tutur kata Kepala MAN IC Serpong, Dr. H. Abdul Basid saat menyambut kedatangan para siswa.
Kepala Pusat Studi Pengukuran dan Pengujian Pendidikan (PSPPP) UINSA Surabaya, Prof. Kusaeri dalam kesempatan terpisah menjelaskan, dalam mengawal program ini UINSA melalui Kemenag RI bekerjasama dengan Kementerian luar negeri serta Lembaga Donatur Australia untuk Filipina. “Ini yang menjadi mitra kita. Mereka sampai harus blusukan ke madrasah-madrasah disana yang selevel Mts, untuk menyampaikan bahwa di Indonesia ada kesempatan beasiswa untuk masuk di tujuh MAN IC dan MAN PK,” ujar Prof. Kusaeri.
Proses seleksi, lanjut Kepala PSPPP, dilakukan terbuka untuk umum. Syarat dasar administrasi seleksi antara lain memiliki kewarganegaraan yang jelas di masing-masing negara mitra, nilai kemampuan Bahasa Inggris diatas 500, dan berasal dari madrasah terakreditasi. Selanjutnya calon siswa yang dinyatakan lolos secara administrasi pun menjalani Tes Potensi Akademik (TPA).
Kepala PSPPP juga menjelaskan, bahwa program ini diproyeksikan akan digelar di tujuh MAN Unggulan dan kerjasama dengan empat negara mitra. Yakni Filipina, Thailand, Malaysia, dan Timor Leste. Tujuh Siswa Filipina yang telah diterima menjadi piloting project perdana kali ini. “Tahun depan mudah-mudahan bertambah lagi tiga negara yang lain. Lima tahun kedepan harapannya sampai ke Eropa Timur, Asia Tengah, Asia Timur, Timur Tengah, dan nanti merambah ke Afrika juga,” terang Prof. Kusaeri optimis.
Disampaikan Kepala PSPPP, bahwa para siswa asing mendapat beasiswa full coverage dengan uang saku mencapai 1,3juta. Rektor UINSA Surabaya, Prof. Akh. Muzakki sebagaimana disampaikan Ketua PSPPP juga memberikan dukungan yang luar biasa terhadap kegiatan yang dikawal Tim PSPPP tersebut.
Ke depan, dukungan berbagai pihak diharapkan dapat membantu menyukseskan program strategis Kemenag RI ini agar dapat mendukung pengembangan madrasah dengan lebih baik. “Kegiatan semacam ini penting untuk proses internasionalisasi Lembaga, karena dalam proses akreditasi pasti akan ditanyakan tentang bagaimana keterlibatan atau kerjasama kita dengan dunia internasional,” tukas Prof. Kusaeri ditemui di sela-sela simulasi ujian untuk seleksi penerimaan Beasiswa Indonesia Bangkit 2023 di Hotel Movenpick Surabaya, Jumat, 28 Juli 2023.