Feby Audina Fadia: Peraih Yudisium Terbaik Kedua Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Dalam acara yudisum ke-108 yang berlangsung di Auditorium, terdapat cerita inspiratif dari para mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studi mereka dengan gemilang. Salah satu di antara mereka yakni Feby Audiana Fadia, seorang mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) yang meraih yudisium terbaik kedua tingkat fakultas dengan IPK 3,81. Ia juga meraih yudisium terbaik pertama program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT). Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang tentu saja tidak mudah diraih dan patut mendapatkan apresisasi tinggi
Feby telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam setiap aspek akademis. Selama masa studi, ia tidak hanya berfokus pada pencapaian nilai akademik yang tinggi, tetapi juga prestasi, aktif dalam kegiatan organisasi, seminar, dan workshop. Dari kombinasi tersebut menunjukkan, bahwa mahasiswa ini memiliki kemampuan dalam mengelola waktu dan tanggung jawab dengan baik.
Feby mengukir prestasi juara 3 dalam lomba desain grafis tingkat nasional, dan beberapa lomba video grafis yang diadakan secara online di Instagram. Ia juga aktif dalam organisasi kampus yakni Komunitas Literat Muda (KLM), dan juga organisasi luar kampus yakni Remaja Masjid Al- Falah Surabaya.
Mahasiswa asal Surabaya ini menceritakan bahwa selama semester 6, ia memiliki role model dalam dunia kepenulisan yakni Wildah Nurul Islami, M.Th.I., yang mana dosen dalam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, serta founder Komunitas Literat Muda (KLM) yang sangat mempengaruhi keinginannya untuk berkarya, dan menjadi seorang perempuan berdaya dan berguna bagi masyarakat.
Penyerahan Sertifikat oleh Dekan FUF (Sumber: Dokumen Pribadi)
Feby memulai perjalanan dalam menempuh perkuliahan dengan semangat dan tekad yang kuat. Dari awal perkuliahan, ia sudah mengamati sisi-sisi yang disampaikan oleh dosen terkait nilai. Dengan demikian, membuat ia mengusahakan untuk aktif di kelas, aktif bertanya, serta mem-follow up dosen. Ketika kenaikan semester, ia mencoba untuk mengatur dan mempersiapkannya dengan baik.
Feby mengatakan bahwa “Motivasi utama selama menempuh pendidikan yakni orang tua. Karena ada orang tua yang harus dibanggakan. Jadi harus fokus dan serius dalam menjalani perkuliahan,” ujarnya. Febby juga berpesan harus selalu bersyukur, jika dapat yang terbaik alhamdulillah, jika belum juga tidak apa-apa. Karena Allah pasti sedang mempersiapkan yang terbaik untuknya.
Mahasiswa berprestasi ini juga membagikan tips selama perkuliahan yakni “Kalau butuh, kejar, dan follow up dosen. Jangan tidak perduli dengan naik turun pencapaianmu tiap semester. Selesaikan tugas dengan tepat waktu, izin kuliah hanya karena alasan jelas (bukan karena malas), jujur apapun keadaannya. Setelah segala ikhtiar dilakukan, jangan lupa selalu ingat kepada Allah swt.,” tuturnya.
Penghargaan sebagai mahasiswa yudisium terbaik kedua adalah bukti nyata dari kerja keras, disiplin, serta komitmen yang ditunjukkan selama masa studi. Penghargaan ini merupakan prestasi yang tidak hanya membanggakan untuk dirinya sendiri, melainkan orang tua, dan juga lingkungan sekitarnya.
Kemampuan Feby dalam menyeimbangkan antara akademis dan non-akademis membuatnya dapat memenajemen waktu dengan baik. Kemampuannya untuk tetap fokus dan produktif di tengah berbagai kesibukan menjadi salah satu suksesnya dalam mengemban ilmu pendidikan, sehingga ia mendapat penghargaan sebagai yudisium terbaik tingkat prodi dan fakultas.
Harapan besar tentu saja menyertai langkah mahasiswa ini ke depannya. Dengan bekal ilmu pegetahuan dan pengalaman yang telah didapatkan selama perkuliahan, diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif di masyarakat dan menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang meraih impian mereka.
Penulis: Siti Uswatun Khasanah
Editor: Mumtaza Nur Anisa