Berita

REMBUK NASIONAL HARI KEDUA: PERENCANA DIRJEN PENDIS AJAK DISKUSI PERENCANAAN 2024

UINSA Newsroom, Rabu (14/06/2023); Hari kedua pelaksanaan Rembuk Nasional Perencanaan PTKIN Se-Indonesia dilanjutkan dengan acara sharing dan diskusi. Terbagi dalam 2 (dua) sesi, Sesi pertama diisi Novardy, S. Kom (Perencana Ahlmi Muda) dan Brain Tawazan, S.T. (Perencana Ahli Madya) Dirjen Pendis Kemenag RI dengan membahas tentang program RKA-KL dan RKP Dirjen Pendidikan Islam Tahun 2024.

Novardy bertugas memandu sesi pertama, forum dimulai dengan menampilkan jumlah antusias perserta yang hadir pada saat hari pertama pelaksanaan. Ia berpesan, bahwa acara ini akan dijalankan secara serius. Diharapkan seluruh peserta dapat mengikuti secara disiplin dan penuh tanggung jawab. “Bapak-ibu kami mohon mengkuti acara sampai selesai, setiap sesi kami akan menampilkan tabel jumlah peserta yang hadir dan tidak hadir pada forum. Jadi kami bisa tahu siapa yang serius mengikuti acara dan siapa saja yang tidak mengikui,” tegasnya.

Brain Tawazan, S.T., memulai pemaparan materi dengan menampilkan perbandingan pagu indikatif 2024 dan pagu definitive 2023.  Menurutnya, Kementerian Agama patut bersukur atas naiknya Pagu 2024. Akan tetapi bagi Koordinator Perencanaan Sekretariat Dirjen Pendis Kemenag RI itu perlu digarisbawahi. Bahwa kenaikan pagu juga perlu dilandasi dengan pengelolaan pagu yang baik.

“Setelah saya amati pengelolaan pagu selama ini masih perlu beberapa perbaikan dalam pelaksanaannya. Sifatnya penting jangan sampai kenaikan pagu yang tinggi, ternyata pengelolaan kebawahnya tidak sehat. Jadi kita semua perlu memperhatikan betul tata kelola pagu agar maksimal penggunaannya dan tepat sasaran,” terangnya.

Brain Tawazan juga mengajak seluruh peserta yang hadir dalam acara Rembuk Nasional PTKIN 2023 untuk memiliki motivasi dan inovasi untuk meningkatkan kesuksesan dalam menentukan perencanaan Tahun 2024. “Saya juga yakin bahwa kita punya inovasi lebih, jangan sampai ide-ide kreatif kita tidak dapat terlaksana karena kurangnya strategi perencanaan yang baik,” tambahnya.

Acara dilanjutkan dengan forum diskusi bersama Haidir, S.Si., M.Si dan Zaki Zamzami, S.Sos., M.Ed. membahas tentang Grand Design Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam 2020-2045. Terdapat 2 Matriks Isu Strategis yang perlu dibahas lebih lanjut yaitu mengenai Bidang Pendidikan dan Bidang Agama.

Isu Strategis Bidang Pendidikan meliputi: Kualitas belajar dan mengajar, Akses pendidikan yang merata, Pendidikan untuk Produktivitas (Relevansi, Daya Saing, dan Kemampuan Kerja), Tata Kelola dan Pendanaan. Sedangkan Isu Strategis Bidang Agama antara lain: Peningkatan pemahaman dan pengamalan nilai agama yang moderat, inklusif, dan toleran Penguatan Harmoni dan Kerukunan Umat Beragama, Peningkatan kualitas layanan keagamaan yang merata bagi semua agama, Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi dan Sumber Daya Keagamaan untuk kesejahteraan umat. (All/Humas)