UINSA Newsroom, Jumat (09/09/2022); “Orang boleh bilang, anda boleh salah, tapi tidak boleh berbohong. Tapi, karena amanah mulia yang sedang diberikan kepada kita semua, maka mengelola UIN Sunan Ampel Surabaya hari ini tidak boleh salah, apalagi berbohong,” hal itu disampaikan Rektor saat pengarahan peserta Rapat Pimpinan Tahun 2022 terkait 5 Pilar UINSA as an Islamic Sociopreneur University.
Menurut Rektor, infrastruktur UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya “mengerikan,” menyilaukan, membuat semua perguruan tinggi “minder” baik pada Kampus Ahmad Yani maupun Kampus Gunung Anyar, karena posisinya yang strategis. “Maka secara infrastruktur itu kita keren, mari kita bayar megahnya infrastuktur UINSA dengan megahnya Suprastruktur,” tambah Prof. Muzakki.
Dalam paparannya, Rektor memperingatkan, kedepannya Tim Manajeman UINSA untuk menyiapkan diri menghadapi semua tantangan yang ada. Salah satunya, Rektor menyampaikan tantangan pertamanya adalah pemindahan ibukota dari Jakarta ke IKN.
“Kenapa ini penting, karena menurut Bu Gubernur, 18 Komoditi kebutuhan sehari-hari Indonesia Timur disupplai Jawa Timur. Sehingga kedepan akan ada pergeseran-pergeseran politik, ekonomi, sosial budaya, dan mobilitas sosial,” imbuh Prof. Muzakki.
Karena perpindahan ini akan memunculkan Surabaya sebagai pusat daya tarik. Menjadi Pusat yang akan menggerakkan sentrum-sentrum dibawahnya. Hal inilah yang bisa dimanfaatkan UINSA, maka Tim Manajemen harus siap membaca peluang ini.
Selanjutnya, tantangan keduanya adalah fenomena digitalisasi. “Fenomena digitalisasi penting untuk kita sambut bersama. Yang terbaru akan segera launching mister Persona, aplikasi fingerprint pegawai,” tukas Prof. Muzakki.
Pimpinan Universitas membuat sedemikian mungkin, serapi mungkin untuk memperkuat layanan. Melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Rektor pun menginstruksikan melakukan transformasi digital besar-besaran. Kedepan, Twin Towers baik di Kampus Ahmad Yani maupun Gunung Anyar telah disiapkan transformasi digital sehingga dapat menjaga efisiensi.
Perlu diketahui, UINSA Surabaya merupakan salah satu kampus dengan tingkat produksi akademik yang rendah. Ini merupakan tantangan ketiga bagi kampus. Rektor pun bertekad menjawab fenomena ini dengan produktifitas akademik yang luar biasa, dengan menginisiasi Rumah Publikasi dan Mall Publikasi. Kedua Inovasi ini direncanakan menjadi tempat konsultasi dan asistensi untuk publikasi karya ilmiah UINSA.
Kemudian, masih besarnya prosentase fiskal kampus pada UKT menjadi tantangan keempat yang harus segera diselesaikan Tim Manajemen. Rektor menegaskan, harus ada nilai baru, ketergantungan kampus terhadap UKT harus segera diturunkan.
Rektor pun mengajak jajarannya mengkonversi megahnya infrastruktur dengan produksi akademik dan seterusnya yang luar biasa, baik dari segi mindset, mental, maupun value perlu dirubah. Menurut Rektor, Perguruan Tinggi kini telah beralih konsep sebagai University as an Academic Industry. Sebagai industri akademik tidak ada cara lain mengelola UINSA harus dengan pendekatan dan tata kelola industri.
UINSA wajib melompat. Maka tagline hari ini adalah UINSA Bangkit. “Kita bayar infrastruktur yang keren dengan kinerja terbaik yang bisa kita lakukan bersama-sama. Penting, bersama-sama menjamin bagaimana kemudian melaksanakan kegiatan semua ini untuk kemuliaan, menjaga Marwah UINSA di tengah persaingan perguruan tinggi yang memasuki era baru yang disebut industri akademik,” imbuh Prof Muzakki.
Rapat Pimpinan UINSA Tahun 2022 ini diikuti semua jajaran pimpinan Universitas, Mulai dari Rektor, Kepala Biro, Dekan dan Direktur Pascasarjana, Ketua lembaga, Wakil Dekan dan Wakil Direktur Pascasarjana, Kepala UPT, hingga Koordinator Bidang di Kantor Pusat. Rapat Pimpinan kali ini menjadi forum evaluasi capaian kinerja manajemen paruh waktu tahun 2022, serta merumuskan program prioritas pada Tahun 2023. Forum kali ini berlangsung pada Kamis s.d. Sabtu, 8-10 September 2022, di Nakula Hall, Grand Inna Malioboro, Yogyakarta. (Alf/Humas).