RAPAT SENAT AKADEMIK UINSA BAHAS PERUBAHAN DESAIN AKADEMIK UNIVERSITAS
UINSA Newsroom, Selasa (25/07/2023); Ketua Senat Akademik Universitas bersama dengan Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar sosialisasi yang dihadiri jajaran Senat Akademik Universitas. Berlangsung pada Kamis-Sabtu, 20-22 Juli 2023 di Kediri, kegiatan ini dalam rangka persiapan serta pematangan sekaligus menindaklanjuti arahan Sekretaris Jenderal, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, serta Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Arahan tersebut terkait rencana peralihan status dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Badan Layanan Umum (BLU) menjadi PTKIN Badan Hukum (BH) UINSA Surabaya.
Terdapat tiga poin penting yang dibahas, yakni: 1) Penyampaian percepatan UIN Sunan Ampel menjadi PTKIN-BH, 2) Penyampaian Rencana Pembukaan Fakultas Vokasi, dan 3) Pendirian Fakultas Kedokteran.
Acara dibuka sambutan Ketua Senat Akademik Universitas, Prof. Dr. H. Moh. Ali Aziz, M.Ag. Ketua Senat menyampaikan, bahwa pertemuan kali ini special karena dihadiri hampir 85% anggota Senat Universitas. “Pertemuan ini adalah pertemuan bersejarah dalam perkembangan UINSA, karena dari rapat ini kita akan mendiskusikan serta mencari kesepakatan bersama dalam rangka kemajuan UINSA,” Ujar Ketua Senat.
Paparan sekaligus presentasi Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., membuka sesi diskusi dalam Rapat Senat Akademik UINSA Surabaya tersebut. Rektor pun menjelaskan terkait persiapan PTKIN-BH UINSA Surabaya. Yakni pemenuhan kriteria PTKN-BH berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 2 Tahun 2023 tentang PTKN Badan Hukum.
Adapun point penting yang menjadi prasyarat menjadi PTKIN-BH yaitu 1) menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu, 2) mengelola organisasi PTKN berdasarkan prinsip tata Kelola yang baik, 3) memenuhi standar minimum kelayakan finansial PTKN, 4) menjalankan tanggungjawab sosial serta terakhir, dan 5) berperan dalam pembangunan ekonomi.
Rektor UINSA memaparkan, bahwa kriteria pertama terkait akreditasi A/Unggul program studi (prodi) minimal 60% baru terpenuhi sekitar 32% dari 62 prodi. “Berarti masih ada kurang sekitar 50% lagi yang akan dicari atau sekitar 12 prodi lagi harus mendapatkan nilai A/Ungggul,” pungkasnya.
Saat ini, lanjut Rektor, UINSA juga tengah mempersiapkan akreditasi prodi internasional bagi 12 prodi. Proses ini berlangsung sejak akhir tahun 2022 dan dalam proses finalisasi untuk submit ke system FIBA. “Paling tidak akhir Bulan Juli 2023 sudah kita submit,” imbuh Prof. Muzakki. Selain itu, saat ini UINSA juga sedang menunggu lanjutan dari ISK yang telah diajukan pada tahun lalu. Konversi ini diharapkan bisa membuahkan hasil menjadi prodi yang unggul.
Hal lainnya yang juga dibahas dalam kegiatan ini, yakni persiapan pembukaan Fakultas Vokasi yang akan memiliki 3 Prodi yaitu, Industri halal, Manajemen Haji Umroh, dan Tata Busana Syar’i. Termasuk persiapan pembukaan Fakultas Kedokteran.
Perubahan pada Desain Akademik UINSA didukung penuh Senat Akademik Universitas. Beberapa catatan yang diberikan antara lain keadaan finansial UINSA, persiapan Gedung, serta hal yang berkaitan lainnya.
“Segala upaya sudah kita lakukan dalam rangka melengkapi seluruh persyaratan yang dimintakan. Kami di pimpinan saat ini matur dan memohon doa restu dari Ketua Senat dan seluruh yang hadir (red. Anggota senat) agar kami dimudahkan dalam melakukan langkah-langkah terbaik untuk UINSA Jaya,” harap Prof. Muzakki.
Kegiatan Rapat diakhiri dengan penandatanganan surat rekomendasi yang ditandatangani langsung Ketua dan Sekretaris Senat Akademik Universitas.