Rabu pagi, 24 April 2024, ketika jejak curahan air hujan masih tampak membasahi area Kampus Gunung Anyar UIN Sunan Ampel Surabaya, rombongan 2 (dua) bus mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam bertolak menuju Kota Kediri. Tidak kurang dari 120 mahasiswa akan belajar di lapangan untuk memahami bagaimana melakukan pemeliharaan dan pemanfaatan artefak sejarah peradaban di beberapa situs yang ada di sana.
Didampingi 5 (lima) orang dosen yang terdiri dari Dr. Imam Ibnu Hajar, M.Ag., Dwi Susanto, M.Hum., Dr. Nyong ETIS, M.Fil.I., Juma’, M.Hum., dan I’in Nur Zulaili, M.A., mahasiswa yang dibantu koordinasi dari Himaprodi SPI pertama-tama berkunjung ke Museum Airlangga dan Goa Selomangleng. Kunjungan selanjutnya adalah situs Kompleks Makam Setono Gedong, Jembatan Brug Over den Brantas, dan Klenteng Tjoe Hwie Kiong. Di tiap-tiap situs tersebut mahasiswa mendapatkan penjelasan pengetahuan tentang warisan sejarah peradaban yang ada di sana dari para narasumber yang disiapkan oleh Disbudparpora Kota Kediri, yaitu Bapak Andirahardi, Dwi Aris, M. Yusuf, dan Prajitno. Selain keempat narasumber tersebut, mahasiswa juga mendapat bantuan penjelasan dari 2 (dua) pendamping dari komunitas sejarawan dan arkeologi, Sirojuddin dan Zuwan Stefen.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan pengetahuan sekaligus keterampilan praktis yang berhubungan dengan identifikasi berbagai artefak dan sejarah terkait ditinjau dari berbagai aspek kekhasannya serta sumber-sumber yang relevan.