Berita

Pada 3 Februari 2025 dan 4 Februari 2025 mahasiswa prodi Studi Agama-Agama (SAA) mengikuti pembekalan yang diadakan oleh prodi. Pembekalan ini dibagi dalam lima sesi yang dipandu oleh lima dosen SAA. Di hari Senin terdapat tiga sesi sedangkan di hari Selasa dua sesi. Tentu saja setiap sesi memiliki topik yang diangkat untuk membekali mahasiswa SAA sebelum dilakukannya MBKM. Di tahun ini terdapat 16 mitra magang yang dituju oleh mahasiswa SAA, seperti: Kemenag Jatim, Kemenag Surabaya, TV 9, beberapa KUA, Bakesbangpol Surabaya, Polda Jatim, Baznas Sidoarjo, dan lain-lain.

Tujuan pembekalan kali ini sebagai persiapan para mahasiswa SAA dengan memberikan pemahaman yang lebih kompleks untuk melakukan praktik di lapangan, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi dan menjaga etika dengan pihak mitra magang. 

Di sesi pertama dipandu secara langsung oleh Kaprodi SAA, yakni Dr. Akhmad Siddiq, MA. Dalam pengarahannya Dr. Siddiq memberikan pengantar umum mengenai MBKM, beliau menjelaskan dari segi arti, tujuan, dan tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh mahasiswa selama MBKM. Tidak hanya itu saja, Dr. Siddiq juga mengajak diskusi kepada beberapa kelompok yang belum mendapatkan surat balasan dari mitra magang. Menurutnya, MBKM tahun ini lebih terkendali dari pada tahun kemarin, sebab tahun ini menjadi kali kedua pelaksanaan MBKM di fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

Sesi kedua diisi oleh Khalimatu Nisa, MA, selaku dosen SAA. Ia membawakan tema “Agama dan Pengaruh Media Digital terhadap Perubahan Sosial”, tema tersebut bertujuan agar mahasiswa dapat membawa media digital dengan sebaik-baiknya di ranah mitra magang. Beliau juga membagikan pengalaman pribadinya yang mendapatkan pelayanan tidak baik di sebuah tempat. Ia mencoba menyampaikan kritik melalui media sosial, tetapi tempat tersebut ternyata tidak aktif dalam platform digitalnya. Ia berharap para mahasiswa membawa inovasi dengan teknologi, seperti mengelola media sosial, meningkatkan interaksi dengan pelanggan, atau bahkan membantu mitra magang dalam transformasi digital. Tidak hanya itu saja, ia juga mengajak diskusi tiap kelompok mengenai persoalan bagaimana kontribusi mahasiswa untuk merubah tampilan di mitra magang dan tiap kelompok mempresentasikan di depan kelas. Di akhir sesi diberikan reward kepada kelompok yang berani tampil.

Sesi ketiga dibawakan oleh Dr. Haqqul Yaqin, M.Ag., dalam sesi ini beliau mengangkat tema “Pengembangan Karakter dan Adaptasi di Dunia Kerja”. Tema tersebut menjadi salah satu yang terpenting, sebab tema ini membentuk karakter, moral, dan kedisiplinan kepada mahasiswa yang akan melaksanakan MBKM. Dr. Haqqul sangat menekankan pentingnya menjaga moral diri, sebab mahasiswa akan membawa nama almamater kampus di tempat publik, dengan dimulai dari murah senyum, sopan santun, dan tanggap dalam bekerja. Selain itu ia juga menegaskan kedisiplinan, dari ketepatan waktu dan rapi dalam cara berpakaian.

Keesokan harinya, dilanjutkan sesi keempat yang dibimbing oleh Dr. Nasruddin, M.A. dengan tema “Agama, Ekonomi, dan Kebijakan Publik”. Dalam sesi kali ini Dr. Nasruddin menekankan bahwa mahasiswa harus memberikan pelayanan yang baik, apalagi yang MBKM di tempat pelayanan masyarakat. 

Di sesi terakhir, Muhammad Afdillah, S.Th.I., M.Si., M.A. menjelaskan materi tentang “Mengelola Keragaman dan Manajemen Konflik di Tempat Kerja”. Sesi kali ini dibuat agak lebih berbeda, tidak ada susunan kursi yang formal, melainkan diubah melingkar yang menciptakan kesan lebih santai. Dengan mengawali pembekalan kali ini, beliau mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa “Konflik apa yang kalian takutkan saat di tempat magang?” Beberapa mahasiswa mengutarakan, terutama mahasiswa yang MBKM di TV 9 yang sudah berangkat lebih dulu, mereka mengungkapkan pengalamannya. Menanggapi hal tersebut dosen yang tengah menempuh S3 di Hartford Universuty USA ini memberikan wawasan dan solusi terhadap konflik-konflik yang mahasiswa khawatirkan. Dengan ini mahasiswa jauh lebih tenang dari rasa takut MBKM.

Dari kelima sesi tentu banyak pelajaran yang dapat diambil mahasiswa sebagai mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja. Pembekalan ini sangat bermanfaat dalam mengantisipasi berbagai situasi yang mungkin terjadi selama menjalani MBKM. (Nur Lailatus Sholikhah)

Loading