PESAN SYEKH FADHIL UNTUK UINSA, KALIMAT TERAKHIR SANGAT MENYENTUH*
*Oleh: Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Prof. Dr.H. Muhammad Thohir, S.Ag., M.Pd.
Muktamar Internasional “Fikih Peradaban 1” telah dihelat penuh hikmat di Shangrilla Hotel Surabaya, 6 Februari 2023 sebagai rangkaian menyambut 1 abad Nahdlatul Ulama. Acara dihadiri sekitar 300an perwakilan ulama internasional, termasuk Syekh Fadhil Al-Jailani, cucu ke-25 dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, dari Turki.
Didampingi Ketua PBNU, KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur), saat disapa Prof. Dr. H. Muhammad Thohir, Dekan FTK dan Dr. H. Mohammad Kurjum, Dekan FAHUM, ulama yang dikenal dengan pecinta literasi klasik itu sangat apresiatif atas perhelatan akbar tersebut.
Hal itu terlihat ketika dimintai tanggapan dan nasehat untuk civitas akademika UINSA. Dia mengatakan, bahwa peradaban itu hendaknya dibangun secara paradigmatif dan kontekstual. Di sini, kampus dapat mengambil perannya. Semua kajian keilmuan dan ragam disiplinnya harus dikembangkan dengan melihat bagaimana kondisi yang menyertai.
Dia menegaskan, bahwa anak didik harus diajar sesuai dengan zamannya. Karena mereka hidup di zaman mereka, bukan zaman kita.
Di akhir pernyataannya, ulama yang telah keliling di 33 negara untuk mengumpulkan karya-karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani itu menegaskan, adab atau kesantunan harus diletakkan di atas khidmat pada ilmu dan guru yang mengajarkannya.
“Saya mengabdikan diri sampai di penghujung usia seperti ini hanya karena satu huruf. Itulah hakikat dari kesantunan,” tegasnya, setelah mengutip atsar Sayyidina Ali bin Abi Thalib, “Saya adalah hamba sahaya dari orang yang telah mengajariku satu huruf.”
“Terima kasih atas kebaikan UINSA, semoga Allah memberkati,” sahut Syekh Fadhil menutup pesannya (mt).