Articles

Pernahkan Anda merasa tidak bisa berpikir secara tiba-tiba

setelah sebelumnya beraktifitas seperti biasa?

Apakah Anda tiba – tiba kesulitan berpikir saat diminta sebuah ide dalam bekerja ?

Apakah anda pernah mengalami blank… ketika ingin melakukan sesuatu proses berpikir?

Kondisi ini bisa menjadi gejala Mental block..

Jika dibiarkan hal ini bisa mengganggu aktifitas dan produktifitas. Yuk cari tahu lebih lanjut mengenai kondisi ini melalui ulasan berikut..

Mental block sama artinya dengan limiting beliefatau sabotase diri. Mental block merupakan hambatan secara mental psikologis karena ada kepercayaan (belief) dan nilai-nilai (value) yang saling bertentangan di dalam diri seseorang sehingga menjadi belenggu pikiran akibat program negatif yang ada di dalamnya dan terkadang muncul dalam bentuk sindrom inferior complex atau sindroma rendah diri walaupun sebenarnya seseorang memiliki berbagai kelebihan, kecerdasan dan kemampuan lain, sehingga mempengaruhi keputusan dan merubah perilaku ke arah lebih negatif.

Mental Block, kondisi dimana otak menolak untuk memproses pikiran atau ingatan tertentu, mengakibatkan seseorang kesulitan dalam berpikir secara efektif, terutama dalam topik-topik biasa dikuasai.

Fenomena ini, kondisi dimana seseorang mengalami hambatan mental yang mencegah mereka berpikir secara jernih atau bertindak dengan efektif, hal ini dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti pekerjaan, studi, olah raga atau kehidupan sehari-hari, dan dapat mengganggu produktifitas, kesejahteraan individu serta  menghambat seseorang dalam mencapai potensi optimalnya. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan dalam berpikir, berkonsentrasi atau mengambil keputusan, yang seringkali diakibatkan oleh factor psikologis, kognitif atau fisik.

Penyebab mental block:

Faktor psikologis : Kecemasan, kelelahan mental, stress, kurangnya motivasi, trauma masa lalu.

Faktor Kognitif  : Kebuntuan dalam berpikir kreatif, Pola pikir negati, kesulitan memecahkan masalah, perfeksionis, kurangnya kepercayaan diri hingga ketidakmampuan untuk membuat keputusan.

Faktor fisik     : Kelelahan, kurang tidur, nutrisi yang buruk.

Penyebab lain mental block :

  • Bad self-image (citra diri buruk),

Citra diri yang buruk dapat memiliki dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan seseorang pada Kesehatan mental, hubungan sosial, Kinerja,  produktifitas dan perilaku merusak diri.

  • Bad experience (pengalaman buruk)

Pengalaman buruk adalah kejadian atau rangkaian peristiwa yang dialami seseorang yang menimbulkan dampak negatif secara emosional, fisik atau psikologis. Pengalaman ini biasanya menimbulkan perasaan tidak menyenangkan seperti kesedihan, kekecewaan, ketakutan atau trauma.

  • Bad environment (lingkungan buruk)

Lingkungan buruk yang penuh dengan konflik internal maupun eksternal, polusi, atau gangguan fisik lainnya  dapat menyebabkan  kondisi stress, kecemasan dan tekanan mental yang tinggi yang dapat memicu mental block.

  • Bad reference (rujukan buruk)

Rujukan buruk yang berisi informasi yang salah, menyesatkan atau tidak akurat bisa membuat seseorang merasa bingung atau tidak yakin dalam membuat keputusan. Ketidak pastian ini bisa memicu mental block, terutama ketika dihadapkan pada tugas-tugas yang membutuhkan pemahaman atau pengetahuan yang tepat.

  • Bad education (pendidikan buruk).

Pendidikan buruk dapat menghambat perkembangan keterampilan kognitif dan emosional yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang pada akhirnya berkontribusi pada terjadinya mental block. Pendidikan yang tidak memadai atau berkualitas rendah dapat menyebabkan seseorang kekurangan keterampilan dasar atau pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah.  

Dampak Mental Block

Mental Block dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap produktifitas dan kesejahteraan individu. Dalam konteks professional, mental block dapat menyebabkan penurunan kinerja, hilangnya motivasi dan penundaan pekerjaan. Di sisi lain, dalam kehidupan pribadi, mental block dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk membuat keputusan atau menyelesaikan masalah sehari-hari.

Dinamika mental block berdasarkan perspektif :

  • Mental block berdasarkan Inferior Complex Syndrome

Inferior complex syndrome atau sindrom rendah diri terjadi pada seseorang yang tidak percaya diri dan tidak mampu mengaktualisasikan diri karena ada Batasan-batasan secara mental. Inferior complex syndrome dihasilkan dari penstimulasian program negatif lalu dijadikan value untuk diyakini dari waktu kewaktu. Value membawa seseorang menentukan belief yang akan menjadi mindset. Menurut Freud “apa yang kita lakukan dimasa sekarang pasti terpengaruh dari masa kecil”. Mental block bisa berbentuk kecanggungan bertindak, kesulitan berbicara dalam bidang retorikal,  kesulitan mengaktualisasikan diri dan terkadang muncul dalam bentuk Inferior complex syndrome meskipun sebenarnya memiliki berbagai kelebihan, kecerdasan dan kemampuan lainnya.

  • Mental block berdasarkan Traumatik.

Trauma akibat kejadian tertentu dapat menimbulkan goncangan mental dalam bentuk ketakutan yang sangat kuat sehingga walaupun peristiwa yang dialami sudah lama berlalu, ketakutan tersebut menjadi value sehingga tetap melekat dalam hati dan pikiran. Akibatnya ada hambatan dalam mengontrol emosi dan defence.

  • Mental block berdasarkan program negatif

Mental block  disebabkan program negatif yang dijadikan value dalam hidup seseorang dan diyakini dari waktu ke waktu baik dari masa lalu maupun masa sekarang. Selain itu, statement yang berasal dari orang lain juga dapat membuat seseorang mengikuti atau menerapkan asumsi tersebut sehingga dapat membawa pengaruh buruk terhadap kepribadian. Informasi yang masuk ke dalam pikiran bawah sadar akan membentuk memori permanen, imajinasi, emosi dan perlindungan.

  • Mental block berdasarkan komunikasi verbal.

Mental block menghambat komunikasi karena unsur tidak percaya diri, inferior complex syndrome, bahkan belief-belief yang dirasa  mengganggu. Dalam proses komunikasi terdapat informasi yang akan disampaikan. Jika komunikasi  antara dua orang berlangsung dengan baik, maka akan terjadi disclosure yang mendorong informasi mengenai diri masing-masing ke dalam kuadran “terbuka”, namun, seseorang yang memiliki Mental block cendrung menutup diri dan tidak mau terbuka dengan orang lain.

TEKNIK DAN TERAPI MENGATASI MENTAL BLOCK

Berbagai teknik dan terapi telah dikembangkan untuk membantu individu mengatasi mental block. Beberapa pendekatan yang umum digunakan antara lain:

  • Terapi Kognitif – Behavioral (CBT)

Terapi kognitif menggunakan pendekatan aktif, direktif, terikat waktu dan struktur. Persepsi dan pengalaman adalah proses aktif yang melibatkan data inspektif dan instropektif. Jika mental block seseorang tidak diubah maka tidak ada kemajuan dan perubahan dalam tingkah laku.

CBT merupakan salah satu pendekatan yang efektif dalam mengatasi mental block. Terapi ini focus pada mengubah pola pikir negatif dan perilaku maladaftif yang terkait dengan mental block. Membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pikiran negatif yang mengganggu proses berpikir.

  • Terapi Ego State (Ego state therapy)

Terapi ego state dapat dilakukan secara sadar dengan bantuan imajinasi. Klien dituntut membayangkan masalah yang mengakibatkan mental block  berupa kesakitan, trauma, kemarahan atau frustasi dan memfasilitasi ekspresi, agar fungsi komunikasi dapat melepaskan emosi negatif, memberikan rasa nyaman dan memperdayakan diri serta mengatasi konflik dalam diri.

  • Terapi Rasional emotif (Rational Emotive Therapy)

Mental block merupakan permasalahan melibatkan emosional yang terdapat pada pikiran alam bawah sadar yang telah terprogram. Dengan terapi rasional emotif , klien yang mengalami mental block diharapkan dapat merubah pola pikir yang bersumber dari gangguan emosional dengan memperbaiki cara berpikir , merasa dan berperilaku sehingga tidak lagi mengalami gangguan emosional dimasa akan datang.

  • Terapi Hipnosis (Hypnotherapy)

Terapi hypnosis merupakan metode relaksasi pemberian sugesti ke dalam bawah sadar pikiran. Kondisi klien yang memiliki mental block terkadang sulit terbuka mengenai masalah yang dialami sehingga terapi hypnosis diberikan agar alam bawah sadar klienterbuka sehingga dapat menjelaskan dan menceritakan kronologis masalah yang dihadapi.

  • Positive Journal Inventory

Membuat jurnal positif inventory membantu klien melihat seberapa positif atau negatif melihat kejadian sehari-hari yang sudah dilalui. Jurnal bisa diisi setiap hari dan dilakukan secara rutin agar pikiran negatif tidak akan hadir dalam pikiran klien.

  • Visualisasi

Visualisasi merupakan mencari tahu jenis mental block seseorang dengan menulis di kertas dan diganti dengan menulis “kata ganti” berupa kalimat positif.  Selain itu juga ditambahkan kalimat “karena” dan alasannya. Visualisasi dilakukan sebelum tidur dengan memasukkan kata-kata positif ke dalam diri sebanyak 10 kali saat hendak tidur selama 21 hari. Cara visuaisasi secara tidak langsung akan memotivasi diri sendiri dengan menanamkan program pemikiran positif.

  • Meta Mind State

Terapi imajinasi di mana klien diminta mengimajinasikan mental block dalam bentuk nyata yang ada ditangan klien, lalu memberikan sugesti untuk tidak mengingat mental block serta berjanji akan berubah untuk kehidupan yang lebih baik.

  • Mindfulness

Mindfulness melibatkan fokus penuh pada pengalaman saat ini tanpa penilaian. Praktik mindfulness dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kesadaran diri dan meningkatkan fleksibilitas mental.

Dalam beberapa kasus, mental block mungkin memerlukan intervensi dari seseorang professional, seperti terapis dan konselor.

Penyembuhan Mental Block Melalui Pendekatan Holistik

Selain Teknik dan terapi tersebut diatas, pendekatan holistik yang melibatkan keseimbangan antara pikiran, tubuh, dan jiwa juga bisa menjadi cara efektif untuk menyembuhkan mental block. Pendekatan ini melibatkan :

  • Aktivitas fisik:

   Olahraga teratur dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu mengurangi      stress, sehingga mencegah mental block.                

  • Nutrisi yang seimbang :

  Asupan makanan yang sehat dan bergizi penting untuk menjaga fungsi otak yang optimal dan mencegah kelelahan mental.

  • Keterlibatan dalam kegiatan spiritual

Bagi banyak orang, Do’a, meditasi atau praktik keagamaan lainnya bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi mental block dengan menenangkan pikiran dan memperkuat jiwa.

KESIMPULAN

Mental Block merupakan hambatan secara psikologis yang tertanam dalam pikiran seseorang sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan maupun nilai yang ada dalam kehidupan, akibatnya akan ada perubahan perilaku ke arah yang lebih negatif. Mental Block didasari faktor traumatik, respon negatif dan pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan. Penanganan Mental Block dapat dilakukan dengan cara terapi dari sisi psikologis maupun agamis dan konsep diri dimana seseorang harus bisa mengenali diri sendiri mulai dari karakter keterbukaan serta berpikir positif agar menghasilkan energi positif bagi diri sendiri dan orang lain agar tidak menghambat komunikasi efektif. Pendekatan agama dalam menyembuhkan mental block bekerja dengan cara mengarahkan individu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengandalkan kekuatan spiritual dan menggunakan praktik-praktik keagamaan sebagai alat untuk menenangkan pikiran dan hati. Dengan memperaktikkan do’a, ibadah rutin, kontemplasi, meditasi dan mendalami ajaran agama, seseorang dapat mengatasi hambatan mental yang mengganggu kehidupan mereka. Selain itu,  support system dari keluarga dan komunitas keagamaan dapat memberikan tambahan kekuatan untuk menghadapi tantangan mental block.

Referensi :

  1. Adam, J.L (2010) Conceptual blockbusting: A Guide to Better Ideas  (4th.ed). Basic books
  2. Clark, D.A., & Beck, A.T(2017) Cognitive therapy of depression: A treatment manual. Guilford Press.
  3. Johnson,A.,Lee, B., & Kim, C.(2018). The prevalence of mental blocks among college students: A cross-sectional study.Journal of College Student Development, 49(2), 150-162.
  4. Santoso, J.T. (2022). Kenali Mental Block Penghambat kesuksesan , Artikel Stekom.
  5. Segal, Z.V., Williams,J.M.G., & Teasdale,J.D (2005). Mindfulness-bassed cognitive therapy for depression: A new approach to preventing relapse. Guilford Press.
  6. Smith, J.(2020) Understanding Mental Block: A.Comprehensive Guide. New York: HarperCollins.
  7. Yusdarmanto, H.P. (2018). Spiritual Mental Block Jakarta : Prestasi.