Berita

LP2M Report, Jum’at, 13 September 2024.

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menghadiri undangan Awarding Pemerintah Kota Surabaya 2024 bertempat di Balai Kota Surabaya. Undangan tersebut ditujukan kepada Ketua Koordinator Pusat PSGA UINSA, Dr. Lilik Hurriyah, M.Pd.I, yang diwakili oleh Ibu Hotimah Novita Sari, M.Ag. Acara penganugerahan pemerintah Kota Surabaya tersebut, dihadiri oleh banyak elemen dari kalangan akademisi yaitu perwakilan dari Pusat Studi Gender Universitas di Surabaya, seperti UNESA, UNAIR, dan UINSA. Para pejabat di pemerintah kota Surabaya, dengan dihadirkannya Wali Kota Surabaya, Bapak Eri Cahyadi, S.T., M.T. dan isterinya, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A Surabaya) serta seluruh warga kota Surabaya dari berbagai kecamatan dan keluarahan.

Pembukaan acara diisi oleh tampilan Tari Kembang Melati, Gender Voice dan Ludruk untuk menyapa Arek-Arek Suroboyo yang hadir. Mulai dari Surabaya ujung barat hingga timur, mereka semua sangat antusias untuk memeriahkan acara tersebut. Selain beberapa tampilan tersebut, juara umum fragmen Suroboyoan juga turut menampilkan drama tentang Perempuan dan Kesataraan Gender. Fragmen yang telah berlangsung pada bulan Juli 2024 tersebut, salah satu dewan jurinya adalah Koordinator PSGA UINSA, yaitu Dr. Lilik Huriyah, M.Pd.I.

Melalui program pengabdian kepada masyarakat, UIN Sunan Ampel Surabaya menjalin kerjasama dengan DP3APPKB Kota Surabaya turut berkontribusi dalam mengusung program pemerintah kota Surabaya antara lain; Kampunge Arek Suroboyo Ramah Perempuan dan Anak (KAS-RPA), Kecamatan Responsif Gender, Surabaya Gender Award, dan Kampung Ibu Sejahtera. UINSA mengirim lebih dari 100 mahasiswa dalam program KKN dengan tema KKN KARPA (Kuliah Kerja Nyata Kampung Ramah Perempuan dan Peduli Anak). Pengabdian tersebut merupakan upaya meningkatkan kesadaran dan pendidikan warga Kota Surabaya, pemerintah memberikan edukasi mengenai hak-hak Perempuan dan anak, serta pentingya kesetaraan gender dengan menyediakan fasilitas dan dukungan pusat layanan konsultasi. Terlebih mengurangi segala bentuk kekerasan terhadap Perempuan dan anak, baik dalam rumah tangga maupun di ruang publik.

“Mulai hari ini Pemerintah mendengarkan apa yang diinginkan Masyarakat, agar mereka mau bergerak. Kalau sudah seperti itu, insyaaallah kita akan mencapai kata sejahtera dan insyaallah kita akan mengatakan bahwa inilah rumah kita.” ujar Bapak Eri Cahyadi, S.T., M.T. selaku Wali Kota Surabaya. (KIYAH)