Berita

Pagi itu, suasana di Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah sudah mulai hidup. Di tengah kesibukan para santri yang tengah bersiap menghadapi kegiatan harian, sejumlah mahasiswi dari Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya, pun mulai menjalankan tugas magang MBKM mereka di bagian tata usaha Ponpes.

Enam mahasiswi: Syawwaliniskah, Saadatut Daroini, Aisyah Nabilatus Sakdiyah, Mawaddah Warohmah, Icha Dea Virda, dan satu lagi, membagi tugas dengan kompak. Mereka bekerja di dua kantor, yaitu kantor putri dan kantor pusat. Di kantor putri, tugas mereka meliputi membantu mempersiapkan ujian, mengisi kelas untuk pelaksanaan ujian tulis dan lisan, serta mendampingi proses ujian lisan yang unik, di mana santri membaca kitab gundul di atas panggung untuk melatih kepercayaan diri. Sementara itu, di kantor pusat, sebagian mahasiswi membantu proses pendaftaran santri yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas. Salah satu yang menarik, mereka membantu pendaftaran sekitar 30 santri yang berminat untuk kuliah di Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan pendaftaran ini dilaksanakan selama kurang lebih satu minggu menjelang bulan puasa.

Selama bulan Ramadan, fokus kegiatan di pesantren beralih ke aktivitas keagamaan dan keilmuan, seperti kajian kitab kuning, sorokan, dan pengembangan kemampuan bahasa. Meski begitu, kehadiran mahasiswi magang tetap memberikan dampak positif. Menurut Ustad Herman, pimpinan Pondok Pesantren Assalafi Al Fitrah, “Kehadiran mahasiswi magang sangat membantu operasional kantor, terutama dalam pembuatan email, pendaftaran akun, dan memfasilitasi akses para santri ke sistem SPANPTKIN. Mereka benar-benar membawa semangat dan ide-ide baru ke sini.”

Selama magang para mahasiswi juga merasa pengalaman ini sangat berarti. “Saya belajar banyak tentang penggunaan aplikasi dan bagaimana berinteraksi secara profesional dengan berbagai pihak. Rasanya seperti mendapatkan gambaran langsung dunia kerja,” ungkap salah satu mahasiswi dengan antusias. Suasana kekeluargaan dan semangat gotong royong pun terasa di setiap aktivitas yang dijalankan.

Program magang ini berlangsung selama empat bulan, mulai dari 3 Februari 2025 hingga 30 Mei 2025. Diharapkan, pengalaman yang diperoleh selama magang akan memberikan manfaat besar bagi para mahasiswi dalam menghadapi tantangan dunia kerja setelah lulus, serta meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya pendidikan yang tidak mengenal batas waktu.