Berita

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) kembali meraih prestasi gemilang dalam ajang Musabaqah Hifdizil Qur’an (MHQ) tingkat nasional. Safana Nabila atau kerap disapa Safana, mahasiswa aktif prodi Ilmu Hadist semester 2, kini kembali menjuarai perlombaan MHQ tingkat nasional yang diadakan oleh Yayasan Graha Al-Quraniyah pada 16 Maret 2025 secara online.

Musabaqoh Hifdzil Qur’an adalah ajang perlombaan yang menampilkan hafalan lantunan ayat suci Al-Qur’an. Adapun aspek penilaiannya meliputi hafalan, tajwid, kejelasan, dan kelancaran dalam pengucapan. Dalam beberapa perlombaan, nada bacaan serta sikap sopan satun bisa menjadi poin tambahan.

Wanita cantik asal Sidoarjo itu kerap mengikuti ajang perlombaan, baik ditingkat fakultas, kabupaten, provinsi, maupun tingkat nasional. Sebelumnya, ia pernah meraih juara satu Tafsir Bahasa Inggris tingkat Kabupaten, juara satu Musabaqoh Fahmil Qur’an (MFQ) tingkat Kabupaten, juara harapan satu lomba MFQ tingkat Provinsi dan masih banyak lagi. Tidak banyak yang tahu seberapa keras ia berjuang, namun lantunan doa juga membantunya menjadi terang. “Jangan hanya berpatokan pada usaha karena niat dan doa juga utama,” imbuhnya.

Safana mengungkapkan bahwa ia merasa grodi dan gugup, terutama saat menghadapi lawan yang memiliki suara yang bagus dan sedikit kesalahan. Namun, perasaan itu tidak berlangsung lama karena dia mengingat niat awalnya mengikuti perlombaan, yakni untuk syiar Al-Qur’an. Dia pun memilih untuk memasrahkan hasilnya kepada Allah, sebab dia merasa sudah memaksimalkan usaha dan doa.

Dalam upaya mengikuti perlombaan tersebut, dia juga mengungkapkan bahwa terkadang tidak perlu mengetahui siapa lawan yang akan dihadapi, jika hal itu justru dapat membuat gugup dan terlalu banyak berpikir (overthingking). Menurutnya, tugas utamanya adalah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin serta berdoa dengan lapang dada. Dia juga mengingatkan bahwa dalam mengikuti ajang perlombaan perlu adanya persiapan yang dilakukan dari jauh hari agar tidak merasa grogi.

Dalam pesannya, dia pun mengingatkan, “Jangan pernah menunggu mahir untuk megikuti lomba, tetapi ikutlah lomba agar kamu menjadi mahir. Usaha tidak akan menghianati hasil namun, tidaklah sempurna tanpa campur tangan doa dan tawakal. Banyak faktor yang menjadikan kita bisa, selain karena usaha dan doa adanya ketidakputusasaan untuk terus mencoba.” 

Penulis: Lusiana Dwi Puspita
Editor: Dwi Ayu Zafira Amatilla