
UINSA Newsroom, Sabtu (03/05/2025); UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya resmi me-launching Fakultas Kedokteran pada Sabtu (3/5/2025), dalam sebuah seremoni yang digelar di Amphitheatre Fakultas Kedokteran lantai 9, Gedung Terpadu, Kampus Gunung Anyar Surabaya. Launching ini mengusung tema “Kedokteran Komunitas untuk Indonesia Emas,” sebagai wujud kontribusi nyata UINSA terhadap pembangunan kesehatan masyarakat berbasis keislaman dan keilmuan.
Acara ini dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA; perwakilan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai fakultas pembina; perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur; jajaran pimpinan UINSA; serta para tamu undangan dari berbagai institusi.

Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.DipSEA., M.Phil., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas pendampingan dan pembinaan selama proses pendirian Fakultas Kedokteran. Ia juga melaporkan kepada Sekjen Kemenag, bahwa UINSA memiliki lima Program Strategis Universitas (PSU), empat di antaranya telah berhasil diwujudkan dalam kurun waktu 2,5 tahun. “Kami mohon arahan dari Bapak Sekjen untuk satu PSU yang saat ini masih dalam proses mewujudkan, yaitu menjadikan UINSA sebagai PTNBH,” ujarnya.
Dalam arahannya, Prof. Kamaruddin Amin menyatakan kebanggaan atas pencapaian UINSA. Menurutnya, pembukaan Fakultas Kedokteran merupakan bukti perjuangan panjang UINSA sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan kemaslahatan umat dan bangsa. “Ini menunjukkan bahwa UINSA telah menjadi center of excellence yang berdampak luas,” katanya.

Prof. Kamaruddin juga mengapresiasi program unggulan UINSA, termasuk program Satu Data, yang dinilainya sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama. Ia menyampaikan, bahwa terdapat empat elemen penting sebagai sumber nilai (value) dalam peningkatan mutu universitas, yaitu mahasiswa, kolaborasi riset dengan industri, peran alumni, dan endowment fund (dana abadi).
Ia mendorong UINSA agar memanfaatkan endowment fund untuk mendukung pembangunan Fakultas Kedokteran ke depan. “Instrumen ini perlu mulai dimanfaatkan untuk memperkuat kapasitas keuangan universitas,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa kampus harus mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas. “Universitas harus berkontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas kehidupan umat dan bangsa,” katanya.
Launching Fakultas Kedokteran juga dirangkai dengan seminar ilmiah yang menghadirkan sejumlah narasumber. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD., K-PTI., menyampaikan materi bertema “Sinergi Pemerintah Daerah dan Institusi Pendidikan Mendorong Peran Kedokteran Komunitas Mewujudkan Indonesia Emas.”

Sementara itu, dr. Marita Fadillah, Ketua Program Studi Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, memaparkan praktik baik pendidikan kedokteran komunitas melalui modul “Healthy Santri,” yang mengintegrasikan pendekatan kesehatan dalam lingkungan pesantren.
Dalam kesempatan ini, digelar pula penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Sister University antara UINSA dan STAIN Majene, Sulawesi Barat. MoU ditandatangani langsung Rektor UINSA dan Ketua STAIN Majene, Prof. Dr. Wasilah Sahabuddin, S.T., M.T. (Nls/Humas)

Reportase: Nilasari
Redaktur: Nur Hayati
Foto: MN. Cahaya/Kamal
Highlight: Mualam