Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Sunan Ampel Surabaya bekerja sama dengan National University of Singapore (NUS), dan Institut Yusof Ishak ISEAS, menyelenggarakan International Joint Publication Workshop bertajuk “Habaib and Religious Authority in South East Asia: The Rise and Challenges”. Acara yang berlangsung ada 10-11 Juni 2024 ini menjadi panggung bagi para akademisi dari berbagai negara dan institusi untuk mendalami fenomena habaib dan dinamika otoritas keagamaan di kawasan Asia Tenggara.
Sebanyak 13 paper yang telah dipersiapkan dengan matang dibahas dalam workshop ini. Naskah hasil penelitian ini diproyeksikan untuk diterbitkan dalam sebuah edited volume. Para peneliti yang terlibat berasal dari sejumlah institusi dalam dan luar negeri seperti UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, IAIN Pontianak, Universitas Islam Internasional Indonesia, UIN Antasari Banjarmasin, Center for Research on Islamic and Malay Affairs Singapura, ISEAS – Yusof Ishak Institute, dan National University of Singapore.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia, Dr. Akhmad Siddiq yang juga merupakan Kaprodi Prodi Studi Agama-Agama, menyampaikan ucapan terima kasih atas partisipasi semua penulis. Beliau menekankan pentingnya workshop ini sebagai wadah untuk mengevaluasi kritis makalah-makalah yang disusun oleh para peneliti.
Prof. Abdul Kadir Riyadi, Ph.D., Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, menegaskan bahwa acara ini diselenggarakan dalam forum kecil dan eksklusif untuk menunjukkan keseriusan dalam mengevaluasi kualitas makalah yang dihasilkan oleh para peneliti.
Sementara itu, Dr. Norshahril Saat, senior fellow dari ISEAS – Yusof Ishak Institute, menyampaikan bahwa meskipun sudah banyak publikasi terkait fenomena habaib di Asia Tenggara, publikasi ini akan memberikan kontribusi yang berbeda dan baru dibandingkan dengan karya-karya orientalis. Keunggulan dari publikasi ini terletak pada kelimpahan data yang dihadirkan, karena semua penulis adalah pihak yang terlibat dalam dinamika keagamaan di Asia Tenggara. Dr. Norshahril Saat juga mengapresiasi kolaborasi akademisi senior dan junior dalam proyek ini, yang diharapkan dapat memperkaya diskusi dan pemahaman.
Para peserta workshop “Habaib and Religious Authority in South East Asia: The Rise and Challenges”. (Sumber: Dokumentasi Media Center FUF)
Workshop ini merupakan kelanjutan dari workshop pertama yang digelar pada 2023 untuk merancang kerangka riset. Hasil diskusi dan makalah yang dihasilkan dari workshop ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang otoritas keagamaan dan peran habaib di Asia Tenggara. (Khalimatu Nisa)