Berita

UIN Sunan Ampel Surabaya

Friday, 29 July 2022

GANDENG DINAS SOSIAL KABUPATEN NGANJUK: PSGA UINSA BERIKAN PENDIDIKAN KESETARAAN GENDER

UINSA Newsroom, Jumat (29/07/2022); Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya bekerjasama dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nganjuk menggelar ‘Workshop  Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Pendidikan Kesetaraan Gender bagi Lembaga Jejaring Peningkatan Kualitas Keluarga di Kabupaten Nganjuk.’ Workshop ini diikuti sekitar 100 peserta dari lembaga jejaring Peningkatan Kualitas Keluarga.

Acara dibuka Sekretaris Daerah, Drs. Mokhammad Yasin, M.Si., pada Kamis, 28 Juli 2022 pukul 08.30 WIB. Hadir meramaikan kegiatan ini Ketua PSGA UINSA Surabaya, Dr. Lilik Huriyah, M.Pd.I.; Perwakilan Dharma Wanita Dinas Sosial, Woman Crisis Center (WCC) Kab. Nganjuk, Pengawas Sekolah, Guru TK, Guru SD, Muslimat NU. Fatayat NU, Aisyiyah, PKK, dan berbagai organisasi masyarakat lainnya.

Dr. Lilik dalam kesempatan ini memberikan kuliah Pendidikan Kesetaraan Gender. Peserta disamakan frekuensi pemahaman gender terkait pengertian gender, perbedaan antara jenis kelamin dan Gender, Kesetaraan Gender, hal yang menentukan Gender, Ketidakadilan Gender, hingga Gender dalam Islam.

Ada sedikit berbeda dengan materi gender biasanya yang disampaikan beberapa narasumber. Ketua PSGA UINSA mengusung konsep Gender dari Barat, Konsep Gender menurut perspektif Islam, dan bagaimana mengimplementasikannya di lembaga masing-masing peserta di wilayah Kabupaten Nganjuk.

Dr. Lilik menuturkan, bahwa untuk melihat implementasi kesetaraan Gender di masing-masing lembaga adalah hal yang mudah. Cukup melihat indikator APKM-nya (Akses, Partisipasi, Kontrol, dan Manfaat). Apakah terkait APKM, antara yang didapatkan laki-laki dan perempuan, apakah sudah setara?

“Tak dipungkiri, bahwa Gender adalah konsep dari Barat. Akan tetapi sebagai warga Nganjuk yang baik, kita mempunyai agama Islam yang penuh dengan syariat agung. Maka jangan sampai kita bermadzhab Gender yang menabrak Syariat Agama Islam,” pesan Ketua PSGA UINSA pada peserta workshop.

Bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nganjuk, PSGA UINSA berencana menyelenggarakan Sekolah Perempuan di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2023. Semoga diberi kemudahan dan kelancaran. Amiin. (LP2M UINSA)