Pada Selasa, 25 Juni 2024, bertempat di Ruang Amphiteater UIN Sunan Ampel Surabaya, telah dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya dengan beberapa universitas yang menjadi co-host dalam International Conference on Muslim Society and Thoughts (ICMUST) 2024. Acara penandatanganan MoA ini juga sekaligus menjadi bagian dari pembukaan resmi ICMUST 2024 yang bertema “Re-centering Islamic Studies: Contemporary Discourses between Revealed Knowledge and Social Sciences”.
Memorandum of Agreement ini ditandatangani oleh perwakilan dari masing-masing institusi, yaitu:
- Universitas Qomaruddin Gresik,
- Institut Al-Fithrah Surabaya,
- Universitas Kiai Abdullah Faqih Gresik,
- Universitas Al-Hikmah Indonesia Tuban, dan
- Universitas Al-Amin Prenduan Sumenep.
Penandatanganan MoA dilakukan di hadapan Plh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Ali Mudhofir, M.Ag., yang turut menyaksikan kesepakatan ini sebagai bentuk komitmen bersama untuk mendukung dan mengembangkan kajian-kajian keilmuan di bidang studi Islam dan pemikiran.
Proses penandatanganan MoA bersama universitas-universitas co-host dalam ICMUST 2024. (Sumber: Dokumentasi Media Center FUF)
Diharapkan bahwa MoA ini akan membuka jalan bagi kerjasama yang lebih erat di antara institusi-institusi terkait dalam mendukung riset, publikasi ilmiah, dan pengembangan kapasitas akademik guna menghadapi tantangan-tantangan global di era modern ini.
ICMUST 2024 sendiri berlangsung selama dua hari, dari tanggal 25 hingga 26 Juni 2024, dengan menghadirkan para pemikir dan akademisi terkemuka dari berbagai belahan dunia untuk berdiskusi mengenai isu-isu kontemporer yang relevan dengan kajian Islam dan ilmu sosial.
Selama dua hari, ICMUST 2024 menggelar 24 paralel discussion dan 3 plenary session. Paralel discussion terbagi ke dalam empat topik yaitu Quran and Hadith Studies, Islam and Politics, Religious Studies, dan Sufism and Theosophy, dengan diikuti oleh 145 peserta baik online maupun offline.
Pada plenary session tersebut, peserta akan memiliki kesempatan untuk mendengarkan gagasan-gagasan terbaru dari beberapa tokoh terkemuka dunia, di antaranya Prof. Syed Farid Alatas dari National University of Singapore; Prof. Ronald Lukens-Bull dari University of North Florida, Amerika Serikat; Prof. Muhammad Ali dari University of California Riverside, Amerika Serikat; Michael Quinlan, Ph.D. dari Baylor University, Amerika Serikat; Dr. Mohamed Shahid Mathee dari University of Johannesburg, Afrika Selatan; dan Prof. Nur Hidayah dari UIN Alauddin Makassar, Indonesia.
Penulis: Khalimatu Nisa