Berita

UINSA Newsroom, Sabtu (14/10/2023); “Penting bagi kita semua sebagai pengelola perguruan tinggi untuk segera memainkan dan sadar bahwa kita berada di era digital, yang tidak mungkin kemudian kita kembali ke era konvensional,”

Hal itu disampikan Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam pengarahannya di acara Sekolah Digital Leadership yang sukses digelar selama dua hari, Jumat-Sabtu, 13-14 Oktober 2023.

Bertempat di Jiwa Jawa Resorts Jl. Raya Bromo, Wonotoro, Kec. Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kegiatan ini dihadiri unsur pimpinan pada Universitas, Fakultas, Pascasarjana, Lembaga, UPT, serta Kabag dan Koordinator Bidang pada UINSA Surabaya.

Kegiatan ini secara khusus juga menghadirkan narasumber dari Kementerian Agama RI. Yakni Staf Khusus Menteri Agama RI (Stafsus Menag) Bidang Media dan Komunikasi serta Kepala Biro Humas, Data dan Informasi (HDI) Kementerian Agama, Akhmad Fauzin.

Dalam pengarahannya Rektor juga menegaskan, bahwa kampus UINSA tidak bisa dibesarkan dengan angan-angan tapi kerja keras. Kampus penting untuk memelihara hubungan baik dengan alumni serta memahami karakteristik stakeholder khususnya mahasiswa.

Mengingat, saat ini mahasiswa didominasi gen Z, yang memiliki sensitifitas tinggi terhadap konten digital. “Kalau kemudian kita tidak hadir, teman-teman sekalian. Maka, kita akan ditinggal,” jelas Prof Muzakki.

Karenanya, Rektor menghimbau kepada segenap unsur pimpinan di UINSA Surabaya untuk lebih peka dan aware terhadap perkembangan digital. Serta pentingnya melakukan amplifikasi. Yaitu cara memilih saluran yang tepat agar pesan dapat tersampaikan kepada audiens yang dituju.

“Karena kalau kita tidak melakukan amplifikasi, maka yang muncul adalah seperti yang selama ini terjadi. Gagasan kita kembangkan sendiri, kita tulis sendiri, kita baca sendiri, lalu kita simpan sendiri,” terang Prof. Muzakki.

Berbagai upaya amplifikasi, lanjut Rektor, salah satunya dapat dilakukan dengan memanfaatkan pasar media sosial. Dalam kesempatan ini, Rektor juga melakukan evaluasi terhadap pengelolaan media sosial pada Universitas, Fakultas, Pascasarjana, Lembaga, UPT, serta Unit Kerja. Hal ini dalam rangka melakukan penguatan promosi universitas agar lebih bisa menjangkau masyarakat luas khususnya generasi Z.

“Inilah kenapa saya berani ngasih Golden Buzzer Scholarship untuk Ning Ummi Laila, untuk S2 di UINSA gratis. Karena dampaknya akan luar biasa, dibandingkan kita menghabiskan anggaran untuk promosi secara konvensional yang hasilnya juga belum tentu,” tegas Prof. Muzakki.

Sebelumnya, pada sesi materi hari pertama Stafsus Wibowo meminta perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Agama segera melakukan transformasi digital secara menyeluruh agar makin tangguh bersaing di kancah global. Digitalisasi itu akan lebih efektif jika para pemimpin kampus juga memiliki literasi digital yang mumpuni.

Sedangkan Kabiro HDI menjelaskan terkait Program Satu Data Indonesia. Yakni kebijakan tata kelola data oleh pemerintah yang bertujuan menghasilkan informasi yang akurat, mutakhir, dan terpadu. Tak hanya itu, lewat integrasi, maka data bisa lebih dipertanggungjawabkan dan mudah diakses. (Nur/Humas)

Berita dan Redaktur: Nur Hayati
Foto: Dinda
Highligt: Rian