Dua dosen dari Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya, Ita Musarrofa dan Nur Lailatul Musyafaah, turut ambil bagian dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin (Bimwin) Angkatan 7 dan 8. Bimtek ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Kementerian Agama RI dan berlangsung selama empat hari, dari Selasa hingga Jumat, 12–15 Agustus 2025, bertempat di Hotel Orchardz Jayakarta, Jakarta. Bimtek ini diikuti 100 peserta perwakilan dari KUA dan PTKI dari seluruh penjuru Indonesia mulai Aceh hingga Papua.

Acara dibuka secara resmi oleh Dr. H. Cecep Khairul Anwar, M.Ag, selaku Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Bimas Islam Kemenag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan tekad kuat Kemenag untuk memperkuat ketahanan keluarga melalui peningkatan kualitas fasilitator Bimwin. Kemenag menargetkan peningkatan jumlah fasilitator Bimwin agar penyuluhan dan bimbingan perkawinan memiliki dampak lebih luas dan bisa meminimalisir jumlah perceraian.
Bimbingan teknis ini dirancang untuk memperluas kapasitas peserta dalam membina calon pengantin dengan pendekatan holistik—meliputi dimensi spiritual, psikologis, dan sosial. Tujuannya tak hanya meningkatkan kompetensi fasilitator, tapi juga mampu memberikan edukasi yang inklusif, adaptif, dan sesuai konteks lokal—sejalan dengan target Kemenag agar lebih banyak calon pengantin mendapat pembekalan komprehensif sebelum menikah.
Materi Bimtek yang disampaikan antara lain: Filosofi Bimwin, Psikologi Keluarga, Perspektif Kesalingan dan Keadilan, Membangun Keluarga Sakinah, Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Kesehatan Reproduksi Keluarga , dan Generasi Berkualitas. Materi disampaikan oleh Narasumber yang kompeten di bidang keahliannya, antara lain : Fatma Amalia, Siti Rohmah, Deputi Kemenko PMK, Sugeng Widodo yang akrab dipanggil paman Dodo.
Dengan mengikuti Bimtek ini, peserta terlatih diharapkan menjadi agen perubahan—tidak hanya di ranah kampus, tetapi juga di masyarakat. Output yang diharapkan antara lain: Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pelatihan dan bimbingan calon pengantin, menjadi fasilitator yang inklusif dan responsif terhadap isu-isu terkini—seperti pencegahan stunting, pernikahan muda, serta ketahanan keluarga holistik. Keikutsertaan akademisi dari UIN Sunan Ampel tidak hanya mempertegas relevansi kampus dalam pengabdian masyarakat, tapi juga membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara universitas dan pemerintah dalam membangun ketahanan keluarga nasional. Semoga ilmu dan pengalaman yang mereka peroleh senantiasa membawa manfaat, memberi kontribusi positif demi masa depan keluarga Indonesia yang sehat, sakinah, dan sejahtera.