
UINSA Newsroom, Senin (20/10/2025); UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya sukses menggelar kegiatan, ‘Policy Lab: Perumusan Strategi Kemitraan Indonesia-Uzbekistan’ pada Jumat, 17 Oktober 2025 yang dihadiri langsung H.E. Oybek Eshonov, Duta Besar Uzbekistan; Perwakilan Kementerian Luar Negeri RI, serta Bidang Kerjasama Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan yang digelar di Gedung Integrasi Kampus UINSA Gunung Anyar Surabaya ini, dihadiri segenap dosen dan tenaga kependidikan khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UINSA Surabaya. Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan ucapan selamat datang kepada segenap tamu undangan yang hadir, terutama H.E. Oybek Eshonov beserta tim.

Rektor menyampaikan, bahwa Indonesia dan Uzbekistan memiliki kesamaan mendasar, yaitu mayoritas penduduknya beragama Islam. Menurut Rektor, berbicara mengenai sejarah Islam, mungkin tidak bisa lepas dari Timur Tengah, Namun jika berbicara mengenai masa depan Dunia Islam, Indonesia adalah tempat terbaik.
“Because if you compare the population of muslims in 15 countries in the middle east and put them all together into one place, then you add up one to another, the number of muslims in the middle east can not surpass what we have in Indonesia,” ujar Prof. Muzakki.

Lebih lanjut disampaikan Rektor, terkait perkembangan Islam di Indonesia tidak lepas dari Jawa Timur. Karena Jawa Timur dinilai sebagai banteng pusat peradaban Islam di Indonnesia. “Where traditionalism islam is the stronghold in East Java,” tegas Prof. Muzakki,
Selain itu, Pulau Jawa menjadi referensi penting bagi Peradaban Islam di Indonesia karena Jawa juga merupakan rujukan utama stabilitas politik di Indonesia. Termasuk banyaknya Lembaga Pendidikan Islam berbasis Pesantren. Selain pesantren, Jawa Timur juga memiliki lembaga pendidikan formal Islam, mulai dari taman kanak-kanak, madrasah, hingga universitas.

“And here in State Islamic University of Sunan Ampel we have 27.000 students, but untill now we have no representitive from uzbekistan. so, we invite Pak Dubes to send young students from Uzbekistan to study here in State Islamic University of Sunan Ampel. because we have 74 study programs. I can not be much more happy if you can send your students here to study,” imbuh Prof. Muzakki.
Pada kesempatan ini, Rektor juga menyampaikan kebanggaan dapat menyambut langsung kehadiran Dubes Uzbekistan di Surabaya. Rektor juga menyambut baik rencana kerjasama dua negara Negara, Indonesia dan Uzbekistan. “I really glad to see Pak Dubes to come to Surabaya and have some sort of plan or cooperation, designing project, comprehensive policy for example for 2 countries between Indonesia and Uzbekistan,” tukas Prof. Muzakki.

Redaktur: Nur Hayati
Foto: MN. Cahaya