Pusat Mahad Al-Jamiah
December 31, 2025

Tausiyah Refleksi Akhir Tahun (Menjelang 2025)

Tausiyah Refleksi Akhir Tahun (Menjelang 2025)

Dr. H. Budi Ichwayudi, M.Fil.I

Kultum Dzuhur Rabu, 31 Desember 2025

Ulama kita mengingatkan, ketika kita memasuki tahun ini—tahun 2025—kita sedang berada di masa akhir kehidupan dunia yang terus berjalan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memberi peringatan kepada Rasulullah SAW, yang peringatannya juga ditujukan kepada kita seluruh umat Islam:

“Dan janganlah engkau mengikuti orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami, yang mengikuti hawa nafsunya, dan keadaannya telah melampaui batas.”
(QS. Al-Kahfi: 28)

Ayat ini menggambarkan manusia yang hatinya tertutup dari dzikir kepada Allah, yang hidupnya hanya mengikuti hawa nafsu, dan seluruh urusannya berakhir sia-sia.

Di penghujung tahun seperti ini, sering kali kita melihat manusia mengumbar kesenangan, mempertontonkan kebahagiaan duniawi, seolah-olah umur masih panjang dan hidup akan terus berjalan seperti biasa. Padahal hakikat pergantian tahun bukanlah bertambahnya usia, melainkan berkurangnya jatah hidup kita—hari demi hari, detik demi detik.

Momen pergantian tahun seharusnya menjadi waktu muhasabah, evaluasi diri, bukan sekadar perayaan tanpa makna. Karena pada akhirnya, setiap amal akan kita pertanggungjawabkan sendiri di hadapan Allah SWT, tanpa bisa diwakilkan atau diringankan oleh siapa pun.

Oleh karena itu, jangan sampai kita ikut-ikutan menjadi bagian dari orang-orang yang terlalu sibuk membahagiakan hawa nafsunya, tetapi melupakan Allah SWT. Ketika dzikir kepada Allah melemah, maka iman pun ikut melemah.

Allah SWT juga berfirman:

“Maka bertanyalah kepada ahlul dzikir jika kamu tidak mengetahui.”
(QS. An-Nahl: 43)

Mengapa disebut ahlul dzikir? Karena merekalah orang-orang yang hatinya senantiasa hidup dengan mengingat Allah SWT. Dzikir bukan hanya di lisan, tetapi hadir dalam sikap, keputusan, dan arah hidup.

Maka mari kita tata kembali hidup kita. Jadikan dzikir kepada Allah sebagai pusat kehidupan kita, agar tidak luput hingga di ujung usia nanti. Semoga Allah menjaga hati kita agar tetap hidup, lembut, dan selalu terhubung kepada-Nya.

Amin ya Rabbal ‘alamin.
Amin.

Spread the love

Tag Post :

Categories

Column, Column UINSA, المقالات