Surabaya – Senin, 24 November 2025 Prodi Ilmu Falak FSH UINSA Surabaya menggelar Talkhow dengan mengusung tema “Dinamika Kalender Hijriyah: Antara Standarisasi Global dan Keberagaman Lokal” yang merupakan momentum dari puncak Dies Natalis Ilmu Falak Ke-10. Kegiatan Talkshow berlangsung pada pukul 08.00 WIB bertempat di Auditorium UINSA Surabaya dan tentunya diikuti oleh seluruh mahasiswa prodi Ilmu Falak.
Agenda ini mengundang seluruh pimpinan fakultas, jajaran pimpinan fakultas beserta ketua dan sekretaris serta himpunan mahasiswa prodi Ilmu Falak. Selain itu, panitia penyelenggara juga turut menghadirkan dua narasumber, diantaranya Bapak Dr. H. Sriyatin Shodiq, S.H., M.Ag., M.A., selaku Hakim Tinggi PTA Jakarta Perbantukan di Pusdiklat MARI dan Bapak Dr. H. Abd. Salam, M.Ag., dimana saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Keua Lembaga Falakiyah PBNU.
Dalam hal ini, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Ibu Dr. Hj. Suqiyah Musafa’ah, M.Ag., menegaskan bahwa kegiatan Talkshow ini merupakan suatu perwujudin dari bentuk perjuangan prodi Ilmu Falak yang kini beranjak satu dekade. Beliau juga menyampaikan atas berbagai kontribusi penting yang telah diberikan Ilmu Falak bagi pengembangan keilmuan di lingkungan akademik UIN Sunan Ampel maupun masyarakat luas.
Rangkaian acara puncak Dies Natalis kian terasa syahdu saat lantunan ayat suci Al-Qur’an dikumandangkan dengan mengharapkan keridhaan Allah SWT. Menambahkan suasana khidmat, saat para civitas akademika yang hadir menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars UINSA, dan Mars Fakultas Syariah dan Hukum. Melanjutkan pada sesi, yakni sambutan oleh ketua pelaksana Feri Royhan Haqiqi sekaligus memberikan laporan kegiatan.
Sebelum memasuki acara inti, Ibu Dr. Siti Tatmainul Qulub, M.S.I., selaku ketua prodi Ilmu Falak dengan ini mengucap rasa syukurnya atas perjalanan panjang prodi Ilmu Falak sampai pada fase saat ini. Momentum tersebut di tandai dengan pemotongan tumpeng sekaligus menjadi simbol bahwa prodi Ilmu Falak berkomitmen dalam berkembang dan aktif dalam mengembangkan kompetensi mahasiswa, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Tiba pada agenda inti yakni, talkshow yang memiliki tema utama Satu Dekade Falak “Dari Langit Pengetahuan ke Bumi Pengabdian”. Dalam forum tersebut menghadirkan ruang dialog mendalam terkait dinamika kalender hijriyah antara kebutuhan standarisasi global dan realitas keberagaman praktik lokal. Para pemateri juga menekankan pentingnya keselarasan metode rukyat dan hisab dalam konteks keadilan serta kepastian hukum dalam penetapan waktu ibadah. Sebagai civitas akademika dalam bidang Ilmu Falak perlu adanya pembahasan seputar perbedaan otoritas keagamaan, memahami dari kondisi geografis, hingga metode penetapan awal bulan menjadi faktor yang memengaruhi keberagaman kalender di berbagai wilayah.
Talkshow berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi para mahasiswa yang mengajukan pertanyaan seputar integrasi falak modern terhadap tantangan kalender global, serta prospek pengembangan rukyatul hilal berbasis teknologi. Momentum Dies Natalis Ilmu Falak ke-10 ini diharapkan menjadi pokok kesepakatan baru bagi Program Studi Ilmu Falak dalam meneguhkan perannya sebagai pusat kajian falakiyah yang lebih unggul dan responsif terhadap perkembangan zaman.