Fakultas Ushuludin & Filsafat
July 23, 2025

Redesign Kurikulum berbasis OBE: FUF Integrasikan Idealisme Ilmu dengan Tuntutan Pasar

Redesign Kurikulum berbasis OBE: FUF Integrasikan Idealisme Ilmu dengan Tuntutan Pasar

Greensa, 22–24 Juli 2025 – Fakultas Ushuluddin melaksanakan kegiatan redesign kurikulum sebagai langkah strategis dalam mengimplementasikan Kurikulum Berbasis OBE (Outcome-Based Education) mulai semester Gasal 2025. Kegiatan ini digelar selama tiga hari di Greensa dan dihadiri oleh para pimpinan fakultas, dosen, serta master trainerkurikulum dari berbagai institusi.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ushuluddin, Prof. Abdul Kadir Riyadi, Ph.D., menekankan pentingnya kerja keras dan kerja cerdas dalam menyambut era pembelajaran berbasis luaran. Ia menyoroti tantangan utama dalam mengintegrasikan antara idealisme keilmuan Ushuluddin sebagai ilmu murni dengan pendekatan pragmatis dari OBE.

“Kita tidak boleh terlalu pragmatis, namun juga tidak bisa melawan arus. Kita perlu menjembatani antara idealisme dan pragmatisme dalam desain pembelajaran,” tegasnya.

Menurutnya, redesign kurikulum perlu memperhatikan keberlanjutan antara program sarjana, magister, dan doktoral agar tidak terjadi pengulangan mata kuliah. Ia juga menekankan pentingnya mata kuliah yang ramping dan mendalam untuk membangun critical thinking.

Wakil Dekan I, Prof. Dr. Mukhammad Zamzami, M.Fil.I., menambahkan bahwa proses penyusunan kurikulum harus berangkat dari evaluasi kurikulum terdahulu serta pelacakan profil alumni. Ia menekankan perlunya penyesuaian VMTS (Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi) prodi dengan VMTS universitas yang baru. “Langkah awal redesign adalah merumuskan ulang VMTS Prodi, baru kemudian menyusun Profil Lulusan dan CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan),” ungkapnya.

Master Trainer redesign kurikulum Dr. Nasruddin, M.A., dan Dr. Ida Rohmawati, M.Fil.I., memberikan pelatihan intensif mengenai prinsip-prinsip OBE. Mereka menjelaskan bahwa OBE menuntut mahasiswa aktif dalam proses pembelajaran, penilaian berbasis proyek dan kontribusi nyata, serta portofolio sebagai bagian dari evaluasi capaian.

“Kurikulum OBE menekankan bahwa mahasiswa tidak hanya paham materi, tetapi mampu menerapkannya dalam konteks nyata. Ini butuh metode pembelajaran aktif yang beragam,” terang Dr. Nasruddin.

Sementara itu, Dr. Ida menyoroti pentingnya penyusunan Profil Lulusan yang spesifik dan terukur, yang akan diturunkan ke dalam CPL dan bahan kajian mata kuliah. Ia menyarankan agar CPL yang disusun fakultas berkisar antara 10–15, termasuk dua CPL yang telah ditentukan universitas.

Di akhir sesi, diskusi juga membahas perlunya identifikasi mata kuliah penciri dan body of knowledge Fakultas Ushuluddin sebagai landasan desain mata kuliah keilmuan inti.

Kegiatan redesign kurikulum ini menjadi tonggak awal transformasi kurikulum Fakultas Ushuluddin dalam menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri keilmuan. (Redaksi)

Spread the love

Tag Post :

Categories

Berita, News