Surabaya, 8 Oktober 2025 – Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya kembali melaksanakan forum rutin Raboan pada Rabu (08/10) bertempat di Ruang A201. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dekan FSH, Dr. Hj. Suqiyah Musyafa’ah, M.Ag., serta dihadiri oleh Wakil Dekan I dan II, para ketua program studi, dosen, dan tenaga kependidikan. Reboan menjadi wadah koordinasi kelembagaan yang berfungsi menjaga harmoni antara aspek spiritual, akademik, dan manajerial dalam pengelolaan fakultas.

Raboan diawali dengan istighotsah bersama, dilanjutkan dengan briefing tenaga kependidikan (Tendik) yang difokuskan pada peningkatan kualitas layanan akademik dan administrasi. Dalam arahannya, Dekan menegaskan pentingnya kesiapan seluruh unsur fakultas dalam menyukseskan agenda besar, salah satunya Muktamar Ilmu Falak yang akan diselenggarakan pada Kamis, 23 Oktober 2025, dengan Bu Siti Tatmainnul Qulub sebagai ketua panitia. Selain itu, forum juga menyoroti evaluasi penggunaan ruang A201, serta peningkatan pelayanan akademik bagi mahasiswa, khususnya dalam penanganan administrasi pembayaran UKT dan optimalisasi layanan bagi dosen serta tenaga kependidikan.
Forum turut membahas remunerasi FSH yang menjadi perhatian penting bagi peningkatan motivasi kerja dosen dan tendik. Dalam paparannya, Dekan menyampaikan perlunya ketelitian dalam pengisian BKD karena masih terdapat beberapa capaian yang belum maksimal. Selain itu, forum menyoroti adanya selisih remunerasi yang cukup signifikan antara dosen tetap dan dosen skema pada jenjang jabatan tertentu, yang akan menjadi bahan evaluasi lanjutan untuk mewujudkan sistem penghargaan yang lebih proporsional dan adil di lingkungan fakultas.
Agenda berikutnya adalah laporan perjalanan dinas (perjadin) ke Pare-Pare. Kegiatan tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi, di antaranya dorongan bagi seluruh program studi untuk memperkuat kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE), memperluas jejaring keanggotaan Aphutari, serta memperkuat kerja sama dengan lembaga negara dan daerah. Dalam konteks administrasi, Dekan menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur perjadin, termasuk kelengkapan dokumen undangan, tiket, dan laporan kegiatan sebagai bentuk akuntabilitas kelembagaan.
Raboan juga membahas monitoring dan evaluasi (Monev) Legal Praktik Prodi serta persiapan praktik Peradilan Agama (PA) yang akan dilaksanakan pada Januari–Februari 2026. Setiap program studi melaporkan progres kegiatan masing-masing, dengan berbagai catatan perbaikan terkait koordinasi dengan lembaga mitra dan kehadiran mahasiswa. Dekan mengarahkan agar fakultas segera menyusun survei kepuasan mahasiswa dan stakeholder untuk menilai efektivitas pelaksanaan magang, serta mendorong kelengkapan dokumen kerja sama yang relevan dengan proses akreditasi prodi.
Selain pembahasan utama tersebut, forum juga menyoroti sejumlah isu strategis akademik. Wakil Dekan I mengingatkan pentingnya penyempurnaan RPS dan kurikulum baru, termasuk rencana tugas akhir mahasiswa yang diarahkan menuju publikasi ilmiah bereputasi (Sinta 3 untuk S1 dan Scopus/Sinta 1 untuk S2). Beberapa prodi juga melaporkan dinamika pelaksanaan kurikulum baru, di antaranya MHTN dan MHKI, yang tengah menyesuaikan struktur SKS dan mata kuliah pilihan agar tetap sejalan dengan capaian pembelajaran. Selain itu, Dekan meminta setiap prodi menyiapkan catatan capaian dosen tetap (DT) serta rekomendasi untuk regenerasi DT pada periode berikutnya.
Menutup forum, Dekan FSH, Dr. Hj. Suqiyah Musyafa’ah, M.Ag., menekankan pentingnya sinergi antarunit kerja dan penguatan tradisi akademik di lingkungan fakultas. “Raboan bukan hanya forum koordinasi, tetapi ruang pembelajaran bersama untuk memperkuat budaya kerja, profesionalitas, dan komitmen spiritualitas dalam mewujudkan tata kelola yang unggul,” ujarnya. Dengan semangat tersebut, FSH UINSA terus berkomitmen menjadi fakultas yang adaptif, religius, dan berdaya saing, melalui kolaborasi aktif seluruh sivitas akademika.
Sebagai forum rutin yang menggabungkan evaluasi, perencanaan, dan refleksi, Raboan FSH menjadi simbol konsistensi fakultas dalam membangun tata kelola akademik yang transparan dan berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, setiap unsur di lingkungan FSH diajak untuk terus memperkuat sinergi, menjaga etos kerja, dan menghadirkan pelayanan terbaik bagi mahasiswa serta masyarakat luas, sejalan dengan visi UINSA menuju universitas Islam unggul dan bereputasi internasional.
Reportase: George As’ad Haibatullah El Masnany
Redaktur: George As’ad Haibatullah El Masnany